Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) GOR Sunter, Edward, saat ditemui Senin mengatakan, tembok yang ambruk akibat pondasi yang tidak kokoh, karena pembangunannya sudah lebih dari 10 tahun.
"Mungkin akibat guncangan gempa yang sering terjadi beberapa waktu lalu," ujarnya. Tembok yang roboh tersebut, menurut dia, sudah diusulkan ke tingkat dinas untuk dilakukan perbaikan.
Menurut salah seorang pengunjung kolam renang, Ilham (32), "Untung saja saat ambruk tidak sampai melukai warga maupun pengunjung GOR terutama di kolam renang yang ramai dikunjungi anak-anak."
Ilham sering datang ke kolam renang tersebut bersama anaknya itu berharap, tembok yang sudah rata dengan tanah tersebut agar di perbaikan.
"Saya kuatir saja bila tidak cepat diperbaiki nanti kerusakannya akan melebar dan pengunjung GOR jadi merasa tidak nyaman," ujarnya.
Apalagi, pengganti tembok digunakan seng yang dapat melukai jika terjadi angin kencang. "Kalau datang angin kencang, ditakutkan seng ambruk dan menimpa pengunjung," katanya lagi.
Salah seorang petugas GOR Sunter, Agus, menyatakan bahwa ambuknya tembok gelanggang awalnya hanya sedikit, dan pihak pengelola kemudian meruntuhkannya karena sangat membahayakan pengunjung.
"Sekitar tiga minggu yang lalu ambruknya, namun tidak ada korban maupun ada yang luka. Kalau melihat bangunanya sepertinya memang sudah tua," ujar Agus
(T.ANT-008/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
