"Memberikan peluang bagi putra-putri Papua untuk jadi pemimpin dan diutamakan dalam semua hal. Kebijakan saya itu masih berlaku dan saya minta diperbaiki lagi," katanya didepan ratusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Nusantara di Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Senin.
Menurut Presiden, dalam era Otonomi Khusus di provinsi Papua dan besarnya dana yang diterima provinsi paling timur Indonesia itu, sudah sepantasnya orang asli Papua lebih menjadi prioritas dalam segala hal terutama peningkatan kesejehteraannya.
"Artinya setiap program yang dilakukan oleh pemerintah, hendaknya memperhatikan kesejahteraan dan kepentingan orang asli Papua," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga memberi apresiasi atas kemajuan pembanguan di Papua, yang menurutnya sangat membanggakan, terlihat dari efektivitas dan intensitas pembangunan yang terus meningkat, meski provinsi ini punya masalah kompleks dan mendasar.
"Permasalahan di Papua kompleks dan banyak yang mendasar, tetapi setiap kali saya datang selalu ada kemajuan dalam pembangunannya," kata Presiden.
Sementara Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix V.Wanggai, mengatakan bahwa kehadiran Presiden didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono di Universitas Cenderawasih merupakan catatan sejarah bagi dunia pendidikan di Papua, karena merupakan kunjungan pertama seorang presiden ke sana.
"Dari sekian presiden Indonesia, baru Pak SBY yang mengunjungi Kampus Universitas Cenderawasih sebagai salah satu universitas negeri di provinsi tertimur Indonesia ini," kata Velix Wanggai.
Turut mendampingi presiden dalam kunjungannya di Jayapura antara lain, Ibu Ani Yudhoyono, Menko Kesra Agung Laksono, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkeu Agus Martowardojo, Mentan Suswono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendiknas Muhamad Nuh, Seskab Dipo Alam, Panglima TNI Agus Suhartono dan Kapolri Timur Pradopo.
(T.KR-MBK/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010