London (ANTARA) - Inggris Raya akan mulai mengadakan tes antibodi COVID-19 pada masyarakat umum pekan depan untuk pertama kalinya, lapor media Inggris pada Minggu.

Program baru pemerintah itu bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai perlindungan antibodi masyarakat setelah varian baru virus corona bermunculan, menurut perincian program yang dipublikasi oleh sejumlah media, seperti Sky News dan BBC.

Mulai Selasa (24/8), mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan tinggal di Inggris, Wales, Irlandia Utara, serta Skotlandia dapat berpartisipasi dalam program tersebut ketika menerima tes PCR, Sky News melaporkan.

Partisipan, yang terbukti positif COVID-19, akan dibagikan dua tes suntik jari untuk dilakukan di rumah guna menginformasikan kepada Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya (UKHSA) tentang respons antibodi terhadap varian COVID-19, kata BBC.

Tes pertama harus dilakukan segera mungkin setelah pasien mendapatkan hasil positif tes COVID-19, dan tes kedua dilakukan 28 hari setelahnya.

Hingga 8.000 orang akan terdaftar di program tersebut, menurut UKHSA selaku pengelola, demikian dilaporkan Aky News.

UKHSA, yang bermitra dengan Test and Trace NHS, akan menggunakan hasil tersebut untuk memantau tingkat antibodi pada kasus positif.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus COVID Inggris naik 7,6 persen dalam sepekan

Baca juga: Inggris turunkan tarif tes COVID-19 bagi pelancong

Kenali perbedaan uji cepat antibodi, antigen, dan tes PCR

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021