Para nelayan baru berhasil ditemukan sekitar pukul 00.45 WITA pada Minggu dini hari, setelah tim menempuh perjalanan sekitar dua jam untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Gorontalo (ANTARA) - Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) Provinsi Gorontalo, berhasil menyelamatkan kelompok nelayan yang hanyut terbawa arus di sekitar Pantai Pulau Lampu, wilayah timur Perairan Gorontalo Utara.
Koordinator Pos SAR Gorontalo Utara, Aprianto Hurain, di Gorontalo, Minggu mengatakan bahwa tim berhasil menyelamatkan kelompok nelayan yang terdiri atas tujuh orang dalam satu perahu mesin.
Ia menjelaskan peristiwa naas itu terjadi pada Sabtu (21/8) 2021) pukul 19.15 WITA, dan para nelayan baru berhasil ditemukan sekitar pukul 00.45 WITA pada Minggu dini hari, setelah tim menempuh perjalanan sekitar dua jam untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Kondisi para nelayan yang ditemukan, katanya, baik dan seluruhnya selamat.
Disampaikannya bahwa perahu sepanjang 10 meter yang ditumpangi kelompok nelayan itu mengalami mati mesin di Perairan Pulau Lampu.
Perahu kemudian terseret arus ke luar pulau, menyebabkan kondisi nelayan mengalami kepanikan. Beruntung mereka membawa alat komunikasi sehingga dapat segera melaporkan kondisi yang dialami.
"Kami menyegerakan proses evakuasi, sebab dikhawatirkan seluruh nelayan tidak menggunakan pelampung, apalagi terinformasi beberapa di antaranya tidak memiliki keahlian berenang," kata Aprianto.
Lalu, evakuasi dilakukan menggunakan KN SAR 226 SAMBA yang ditumpangi tim SAR gabungan, dengan perlengkapan yang diperlukan di antaranya 15 unit pelampung serta alat pelindung diri (APD) COVID-19.
Mereka dievakuasi bersama perahu yang ditumpangi ke Pelabuhan Kwandang. Sebanyak tujuh orang nelayan itu, berusia sekitar 25 tahun hingga 41 tahun.
"Seluruh korban selamat dan telah diserahkan ke pihak keluarga," katanya.
Pihaknya kepada nelayan setempat mengimbau agar mereka yang akan melaut atau masyarakat umum yang ingin memancing di laut, agar memperhatikan kesiapan peralatan pendukung.
"Kesiapan peralatan sangat penting. Apalagi life jacket wajib dikenakan," katanya dan menambahkan mengingat alat keselamatan itu, acapkali disepelekan nelayan saat melaut.
Nelayan pun diharapkan membawa radio kontrol atau minimal telefon genggam, serta mengkoordinasikannya dengan instansi terkait jika melaut.
Bagi nelayan yang menggunakan perahu bermesin dalam atau mesin tempel atau tidak bermesin diminta agar tidak nekat melaut lebih dari 5 Nautical Mail (NM).
Sebab kondisinya berisiko tinggi, apalagi cuaca di laut bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu, demikian Aprianto Hurain,
Baca juga: Nelayan Gorontalo Utara yang hilang telah ditemukan
Baca juga: 600 nelayan Gorontalo Utara kantongi kartu pelaut merah
Baca juga: Nelayan hilang di Gorontalo Utara ditemukan meninggal
Baca juga: Sebanyak 19 nelayan Gorontalo Utara dilaporkan tenggelam
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021