Jakarta (ANTARA News) - Pendiri Barisan Indonesia (Barindo) Letjen (purn) M Yasin mengimbau, rencana musyawarah nasional (munas) organisasi tersebut yang antara lain bertujuan untuk memilih ketua umum dibatalkan agar organisasi itu tidak terpecah belah. "Saya imbau munas dibatalkan. Tidak perlu munas," kata Yasin yang juga mengaku tetap menjadi ketua umum organisasi itu di Kantor DPP Barindo, Jakarta, Jumat. Yasin mengatakan, akhir-akhir ini ada surat dari oknum DPP Barindo ke DPD di daerah yang isinya agar DPD meminta diadakan munas. "Sehingga ada gerakan menyiapkan munas," katanya. Yang mengherankan, katanya, rencana tersebut tidak diberi tahu kepada dirinya. Menurut pemberitaan, rencananya, Munas Barindo akan digelar di Yogyakarta pada 30 Januari hingga 1 Februari 2009 Namun, kata Yasin yang juga Ketua Umum Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan), para pengurus DPD di daerah banyak yang melapor ke dirinya mengenai keanehan tersebut. Ia khawatir jika munas dilaksanakan maka yang terjadi bukanlah persatuan namun justru organisasi menjadi porak poranda. Ia mengatakan bahwa saat ini tahapan pelaksanaan pemilu sudah mulai berjalan dan pemilu akan segera dilaksanakan. Para pengurus Barindo di daerah juga banyak yang menjadi pengurus parpol atau calon anggota legislatif, sehingga sedang sibuk menghadapi hajatan nasional tersebut. Yasin juga heran dengan pernyataan Ketua Dewan Pembina Barindo Akbar Tandjung dalam sebuah pemberitaan yang mengatakan, tokoh-tokoh Barindo yang sudah menjadi ketua umum partai lebih baik tidak menjadi ketum Barindo. Selain dikhawatirkan menimbulkan konflik kepentingan, takutnya yang bersangkutan juga tidak bisa bekerja optimal. Ia mengatakan bahwa pernyataan tersebut tidak berdasar karena para pengurus dan anggota Barindo banyak yang merupakan pengurus parpol atau caleg. Yasin juga mengingatkan bahwa Barindo didirikan oleh dirinya. "Saya pendiri Barindo yang asli," katanya. Ia mengatakan, Barindo didirikan untuk mewadahi relawan pendukung Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan presiden 2004. Mereka terdiri dari berbagai parpol dan juga organisasi lainnya. "Setelah pemilihan presiden mereka tidak punya wadah," katanya. Karena tidak mempunyai wadah, Yasin dan beberapa kawannya mencari solusi untuk mewadahi mereka. Ia mengatakan Barindo untuk pertama kalinya berdiri di Jawa Tengah pada 27 Mei 2006, dan selanjutnya, di Jabar, Jateng, Papua, dan lainnya. Selanjutnya pada 18-20 Mei 2007 berkumpul 22 DPD Barindo dan empat provinsi yang segara akan membentuk DPD. Pada saat itu Yasin dinyatakan sebagai Ketua Umum, dan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Pembina. Pada saat itu juga diresmikan Kantor DPP Barindo di Jl. Proklamasi, Jakpus. Pada prasasti kantor tersebut tertera tandatangan Yasin sebagai Ketua Umum dan Akbar Tandjung. Namun pada kesempatan itu, Yasin menyatakan dirinya jangan dinyatakan dulu sebagai ketua umum karena masih menjadi anggota TNI aktif. Yasin akhirnya pensiun pada 1 Oktober 2008. Ia juga mengatakan bahwa AD/ART Barindo masih dibuat. Oleh sebab itu, katanya, jika ingin memilih ketua umum maka perlu dilakukan rapimnas terlebih dahulu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009