Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan bahwa masyarakat yang telah menunaikan haji harus menjadi katalisator (orang yang membuat perubahan) dan menjadi bagian penting dalam pembangunan masyarakat serta bangsa.
"Alumni haji harus terus dijaga kemabruran, semangat, dan perannya dan menjadi 'haji sepanjang hayat'," ujar Zainut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, saat membuka Muktamar Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Sabtu.
Zainut menjelaskan haji sepanjang hayat itu, yakni selalu berperan positif dan menjadi teladan dalam semua aspek kemasyarakatan, pemerintahan, politik, pendidikan, kesehatan, hingga keamanan.
Ia mengutip hasil penelitian UIN Sunan Kalijaga pada 2012 yang menyimpulkan bahwa jamaah haji memiliki pengaruh besar dalam bidang ekonomi, politik, dan pendidikan prakemerdekaan.
Beberapa alumni haji itu kemudian menjadi pahlawan, penggerak perjuangan kemerdekaan, di antaranya adalah KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, Tuanku Imam Bonjol, A. Hasan, H. Agus Salim, KH. Abdul Wahab Hasbullah, HOS. Tjokroaminoto, dan sejumlah nama lainnya.
Pada masa pandemi COVID-19, kata dia, peran haji sangat dibutuhkan, utamanya dalam kampanye menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan, termasuk mendorong program vaksinasi.
"Saya mengajak IPHI untuk ikut serta sesuai kapasitas dan kewenangannya untuk memberikan kesadaran hidup sehat dan disiplin di lingkungan masyarakat. Jangan lelah untuk mengingatkan gerakan 5M, berdoa dan vaksinasi," kata dia.
Wamenag juga berharap Muktamar VII IPHI ini dapat memberikan sumbangsih nyata dalam pembangunan kemasyarakatan, kesadaran moderasi beragama, serta dapat memberikan masukan bagi penyelenggaraan haji yang lebih baik.
"Jadikan organisasi IPHI sebagai tempat mengabdi kepada masyarakat," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021