Cinangka (ANTARA News) - Letusan yang dikeluarkan oleh Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda meningkat dari 72 kali (Kamis, 18/11) menjadi 85 pada Jumat (19/11).
"Betul, letusan yang dikeluarkan oleh gunung tersebut, meningkat dibanding hari sebelumnya," kata Pengamat GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, M Sikin, Sabtu.
Hasil rekaman yang dilakukan oleh pos pemantau GAK, pada Jumat kemarin, jumlah kegempaan 554 kali, dengan rincian, vulkanik dalam (VA) 8 kali, vulkanik dangkal (VB) 69 kali, letusan 85 kali, tremor 225 kali, hembusan 167 kali.
"Statusnya masih level II atau `waspada` dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi Bencana di Bandung masih merekomendasikan warga tidak boleh mendekat pada radius dua kilometer dari titik lokasi kegempaan," katanya menambahkan.
Sementara itu untuk jumlah kegempaan pada Kamis sebelumnya, GAK kegempaan sebanyak 522 kali, dengan rincian VA 8 kali, VB 92 kali, letusan 72 kali, tremor 189 kali, hembusan 161 kali.
"Secara keseluruahn bukan hanya letusannya saja yang meningkat, namun juga total kegempaan yang terjadi," kata Sikin.
Untuk ketinggian asap yang dikeluarkan oleh gunung tersebut masih menurut pengamat GAK itu, mencapai 300 meter, dengan warna kelabu kehitam-hitaman menggumpal ke atas.
"Asap yang dikeluarkan warnanya masih belum berubah, pada level II ini, kami masih mengimbau kepada siapapun agar menjauh dari radius aman, karena material vulkanik yang dikeluarkan masih sangat berbahaya," katanya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010