Jakarta (ANTARA News) - Peningkatan peluang kerja sama antara Indonesia dan Turki di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan membuat negara yang memiliki wilayah di kawasan Asia dan Eropa itu merupakan salah satu mitra kerja sama Indonesia yang penting.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kabinet Dipo Alam saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan penghargaan tokoh pendidikan yang diselenggarakan oleh Pacific Countries Social and Ecinomic Solidarity Association (PASIAD) Indonesia di Jakarta, Jumat malam.
"Kerja sama itu terlebih saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Turki beberapa waktu lalu," kata Dipo Alam.
Ia menambahkan dalam rapat terbatas yang dilangsungkan Presiden beberapa waktu lalu, Turki disebutkan sebagai salah satu dari 13 negara yang strategis dari sisi politik dan ekonomi bagi Indonesia.
Dipo mengaku merasa senang bahwa Turki merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia dalam kerja sama di berbagai bidang khususnya pendidikan.
Ia juga menyampaikan komitmennya untuk turut serta membantu sektor pendidikan bersama-sama PASIAD melalui sebuah lembaga sosial yang bergerak di bidang pendidikan khususnya bagi anak-anak di Nanggroe Aceh Darussalam berupa donasi uang sejumlah Rp50 juta setiap tahun.
Dalam acara tersebut hadir antara lain mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Anggota DPR Azwar Abubakar, Tuty Alawiyah dan Anies Baswedan serta sejumlah tokoh lainnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung di Ankara, Turki, pertengahan tahun ini mengatakan bahwa Turki merupakan mitra penting RI.
"Indonesia menganggap Turki sebagai sahabat dan partner yang penting. Kita sungguh sangat ingin meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang," kata Presiden.
Selain kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan, serta sektor lainnya, Kepala Negara mengharapkan kerja sama antara kedua negara juga menyangkut peran bersama dalam memecahkan masalah terkait dengan isu-isu global.
"Misalkan masalah Palestina dan perdamaian di Timur Tengah. Demikian juga masalah di Afghanistan dan Irak," kata Presiden.
Presiden mengatakan saat ini baik Indonesia dan Turki sebetulnya telah memiliki kesamaan langkah untuk sejumlah isu, termasuk Palestina dan juga mempromosikan harmonisasi antarperadaban melalui dialog antarumat beragama.
"Kita ingin meningkatkan kerja sama dalam isu global lainnya, seperti perubahan iklim dan pemulihan ekonomi dunia. Saat ini kedua negara merupakan anggota OKI dan juga aktif di G-20, ini adalah modal yang baik untuk berkolaborasi dalam memainkan peran-pean lainnya bersama," kata Kepala Negara.
Presiden mengatakan lawatannya ke Turki selain mempererat kerja sama kedua negara juga bermaksud untuk menggali pengetahuan sedalam-dalamnya tentang budaya dan juga hal lain yang terkait dengan Turki untuk kemajuan kedua negara.
"Dapatkan pengetahuan dan timbalah pengalaman dari bangsa ini, silakan contoh yang baik dapat dibawa," kata Presiden menegaskan. (*)
(T.P008/Z002/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010