Negara-negara itu diantaranya Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand dan Malaysia.
Pembentukan itu menyatakan komitmen mereka bagi pengembangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di industri vinyl di seluruh kawasan. Penandatanganan piagam pembentukan Dewan Penasihat ASEAN Vinyl Council (AVC) dilakukan Rabu (17/11) di Bangkok, Thailand.
Badan AVC ini bertujuan mempromosikan pengembangan industri yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di seluruh kawasan. Mereka juga memastikan anggota-anggota peserta untuk mematuhi standar-standar yang diatur dan berlaku serta praktik-praktik terbaik di industri ini.
Dampak-dampak lingkungan merupakan fokus utama dan akan diawasi sesuai dengan target standar-standar industri terbaik serta sejalan dengan kerangka waktu yang ditetapkan pada Rapat Umum AVC.
"Industri vinyl di kawasan Asia Tenggara terus tumbuh dengan cepat seiring dengan meningkatnya permintan global, oleh karena itu, kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan, dan keselamatan menjadi fokus utama," Guenther Wilhelm Nadolny, Direktur Pelaksana VINYTHAI, yang juga Ketua Dewan Vinyl ASEAN dalam siaran persnya, Jumat.
"Produsen vinyl ASEAN dan mitra-mitranya terus memperbaiki proses produksi mereka untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat setempat."
Diana Lumakso, Direktur Utama, Sulfindo Adiusaha dan Direktur Dewan Asosiasi ASEAN Vinyl Council, mengatakan piagam mencakup semua proses. Baik itu logistik dan daur ulang EDC, VCM dan PVC serta berfungsi untuk memastikan bahwa dampak lingkungan dapat diukur dengan tepat, dipantau dan terus berkurang.
"Kami percaya upaya-upaya kerjasama yang dibentuk oleh para anggota AVC akan mengarah pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan memberikan langkah-langkah menuju keberlanjutan yang sejalan dengan keuntungan," kata Diana.
Pesatnya pasar vinyl di ASEAN terutama terdiri dari EDC (Ethylene dichloride), VCM (Vinyl Chloride Monomer) dan PVC (Polyvinyl Chloride). Kapasitas industri vinyl di ASEAN adalah EDC sebesar 2.590.000 metrik ton per tahun, VCM sebesar 1.800.000 metrik ton per tahun, dan PVC sebesar 2.116.000 metrik ton per tahun.
(ENY/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010