Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak berbalik lebih rendah di perdagangan Asia pada Jumat, karena ketidakpastian atas kemungkinan kontrol harga China pada produk-produk energi yang bertujuan untuk membatasi inflasi melambung mengkhawatirkan para investor, kata analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, turun sembilan sen menjadi 81,76 dolar per barel pada perdagangan hari terakhir.
Minyak mentah Brent North Sea untuk Januari turun 18 sen menjadi 84,87 dolar.
Kekhawatiran kemungkinan kontrol harga China pada produk-produk energi dalam rangka menurunkan pertumbuhan inflasi menghantui pasar, kata Jason Feer, wakil presiden Asia-Pasifik analis energi Argus Media di Singapura.
"Ketidakpastian harga terkait dengan kontrol dari China ... menambahkan lapisan ketidakpastian yang tidak ada sebelumnya."
Pemerintah China pada Rabu mengumumkan pedoman bertujuan untuk memastikan harga dan persediaan produk-produk kunci seperti sayuran, gandum batubara, dan sumber energi lain stabil untuk mengendalikan inflasi.
Namun, pernyataan pemerintah menawarkan beberapa spesifik dan tidak mengatakan pembatasan harga akan dikenakan pada setiap produk, meninggalkan investor pada rasa tegang dan gelisah, kata Feer.
Ketakutan inflasi selalu menjadi perhatian bagi pejabat China karena potensi harga naik memicu kerusuhan. Ketakutan tersebut telah lebih lanjut dipicu oleh keputusan Federal Reserve AS untuk memompa uang ke dalam ekonomi Amerika.(*)
(Uu.A026/B012/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010