Dalam 1-2 minggu ke depan, saya berharap agar mobilitas ini bisa terus ditekan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Kalimantan Selatan berfokus pada mobilitas masyarakat, pengujian dan pelacakan, protokol kesehatan, dan percepatan vaksinasi.
"Ada 4 hal yang saya garis bawahi di sini, sesuai dengan arahan Bapak Presiden, yaitu yang terkait dengan pengendalian mobilitas, testing dan tracing, kedisiplinan protokol kesehatan terutama memakai masker, serta percepatan vaksinasi," ujarnya dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Airlangga, mobilitas di Kalsel masih memiliki tren lebih tinggi daripada rata-rata nasional, sehingga perlu diwaspadai dan ditekan, terutama pada sektor retail dan rekreasi, pusat transportasi umum, dan tempat kerja.
"Dalam 1-2 minggu ke depan, saya berharap agar mobilitas ini bisa terus ditekan. Pendekatan nonmedis harus juga digencarkan untuk memotong mata rantai COVID-19," ujarnya.
Menko Airlangga juga berharap seluruh jajaran pemerintah daerah bisa mengarahkan kepada masyarakat yang terpapar COVID-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri di rumah agar mau pindah ke fasilitas isolasi terpusat supaya mendapatkan penanganan dan perawatan yang lebih memadai.
Melalui isolasi terpusat diharapkan akan mampu mengurangi penularan kasus, terutama klaster keluarga, serta menurunkan tingkat kematian.
Provinsi Kalsel berada pada level asesmen 4 dengan total kasus kumulatif hingga 18 Agustus 2021 sebanyak 60.377 kasus (1,5 persen dari total kasus nasional), serta positivity-rate mingguan (7DMA) yang masih cukup tinggi yaitu 42,8 persen.
Kasus aktif tercatat sebanyak 11.172 kasus, angka kesembuhan sebanyak 47.327 kasus (78,4 persen), angka kematian sebesar 1.878 (3,1 persen).
Sedangkan, tingkat BOR mencapai 60 persen dengan tingkat konversi TT untuk COVID-19 sebesar 30,1 persen, serta capaian target testing masih rendah (26,3 persen).
Untuk capaian vaksinasi di Kalsel sebesar 15,55 persen atau masih jauh berada di bawah rata-rata nasional 26,91 persen.
Adapun pertumbuhan ekonomi Kalsel pada kuartal II 2021 sebesar 4,40 persen atau naik cukup signifikan dibandingkan pertumbuhan kuartal I 2021 yang kontraksi 1,25 persen.
Namun, pertumbuhan kuartal II tersebut lebih rendah dari nasional 7,07 persen dan terendah di antara kelima provinsi di Kalimantan.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicatatkan oleh sektor jasa kesehatan sebesar 8,64 persen, diikuti jasa lainnya 7,53 persen.
Sementara, terendah adalah sektor pertanian 0,71 persen, diikuti konstruksi 1,36 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen impor 30,94 persen, ekspor 22,97 persen, dan konsumsi pemerintah 8,61 persen.
Baca juga: Airlangga apresiasi terobosan Pemda Kalsel bantu isoman COVID-19
Baca juga: Airlangga : Kemudahan berbisnis dorong investasi asing ke Indonesia
Baca juga: Menko Airlangga kunjungi Kalsel pantau penanganan pandemi COVID-19
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021