Dalam sejumlah pertandingan, tak jarang ayah dari dua anak ini terjebak dalam laga berdurasi di atas 1,5 jam dan melelahkan hingga mengalami kram di kakinya.
Meski begitu, ia tetap kembali melanjutkan pertandingan setelah mendapat penanganan medis secara singkat. Menurutnya, kram atau cedera lainnya adalah hal lumrah yang dialami setiap atlet sehingga bukan jadi alasan untuk menyerah.
Di luar turnamen pun, Ukun kerap meminta porsi latihan lebih dari tim pelatih. Meski jauh dari keluarganya, namun kebersamaan dan rasa senasib dengan atlet Pelatnas NPCI di Solo membuatnya tak kehabisan semangat dan motivasi.
Dari sikap gigih dan pantang menyerahnya itu, atlet bertinggi badan 165 cm ini menjadi panutan bagi atlet lain untuk tak mudah menyerah.
Data diri singkat
Nama: Ukun Rukaendi
Tempat tanggal lahir: Garut, 15 Januari 1970
Anak: Najwa Ken Luthfianti, Muhammad Kun Al Faqih
Prestasi
Medali emas:
- 2x ASEAN Paragames Indonesia 2011
- 2x Indonesia Open 2014
- 2x Asian Paragames 2014, Incheon Korea Selatan
- 1x Indonesia Open 2015
- 3x ASEAN Paragames Singapura 2015
- 2x ASEAN Paragames Malaysia 2017
- 1x Kejuaraan Asia Beijing 2016
- 2x Kejuaraan Dunia BWF 2017, Busan Korea Selatan
- 1x Dubai Open 2018
- 2x Irlandia Open 2018
Medali perak:
- 1x Indonesia Open 2015
- 1x Thailand Open 2018
- 1x Canada Parabadminton International Tournament 2019
Medali perunggu:
- 1x Kejuaraan Dunia BWF, Basel Swiss, 2019
Baca juga: Profil atlet: Musibah tuntun Hary Susanto berprestasi di parabadminton
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Pernah vakum, Dheva rajai tunggal putra
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Khalimatus Sadiyah kebal cemohan demi juara
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Ratu parabadminton Leani Ratri Oktila
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021