Lisabon (ANTARA News/AFP) - Presiden Afghanistan Hamid Karzai mendarat di Lisabon, Kamis, untuk pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang akan mendukung ambisinya untuk memberi pasukan Afghanistan kendali perang pada 2014.

Karzai, yang telah mengkritik serangan malam hari pasukan Amerika Serikat di rumah-rumah Afghanistan dalam wawancara yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu, akan bertemu dengan para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Barack Obama, pada pertemuan puncak dua hari yang akan mulai Jumat itu.

Para pemimpin misi pimpinan NATO di Afghanistan, Sabtu, akan memberi persetujuan penyerahanan tanggungjawab keamanan kepada pasukan Afghanistan mulai awal tahun depan, dengan tujuan memberi mereka kekuasaan penuh pada 2014.

Dari Amerika, Gedung Putih juga telah mengumumkan pertemuan antara Obama dan Karzai di sela pertemuan puncak NATO itu. Pengumuman itu tiba sehari setelah Obama bertemu dengan para penasehat penting keamanannya mengenai kemajuan militer AS di Afghanistan dan di tengah permintaan Karzai agar pasukan AS mengurangi kahadirannya dan serangan malam harinya di Afghanistan.

Karzai Sabtu minta pada AS untuk mengurangi operasi militernya di Afghanistan, mengatakan Afghanistan telah lelah pada kehadiran AS yang ia tuduh telah memanaskan gerilya Taliban.

Obama telah meninggalkan Washington Kamis malam menuju ke Lisabon untuk pertemuan puncak NATO itu, dengan perang sembilan tahun di Afghanistan direncanakan menjadi agenda utamanya.

Tahun lalu, Obama telah meningkatkan jumlah tentara AS yang bertugas di Afghanistan sebagai bagian dari koalisi internasional menjadi 100.000 tentara dan berjanji untuk mulai mengalihkan tanggungjawab keamanan pada pasukan Afghanistan pada Juli 2011.

Tapi Gedung Putih pekan ini mengungkapkan rencana yang telah direvisi yang akan menyaksikan tentara AS tetap berada di Afghanistan hingga sedikitnya akhir 2014 -- tiga tahun melewati janji penarikan awalnya.

Berdasarkan rencana yang direvisi itu, para pejabat AS dan NATO akan memulai tahun depan penyerahan tanggungjawab keamanan pada Kabul. Mereka yakin pada saat itu pasukan Afghanistan sudah mampu memikul tanggungjawab keamanan di negara mereka sendiri. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010