Yogyakarta (ANTARA News) - Pendidikan karakter diharapkan mampu menjadi fondasi utama dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa karena merupakan bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa.
"Oleh karena itu, nilai-nilai pendidikan karakter penting ditanamkan pada siswa, selain mengajarkan aspek kognitif," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah raga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Alip Sudardjo, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia pada pembukaan Pelatihan Pengembangan Tata Kelola Pendidikan Karakter bagi 35 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) se-DIY, ada empat tujuan utama dilaksanakannya pendidikan karakter.
Empat tujuan utama itu adalah mencerdaskan para siswa dengan ilmu pengetahuan, mampu berpikir logis, kritis, dan analitis.
Selanjutnya, memiliki kepekaan nurani yang ditandai dengan sikap berlaku adil, jujur, empati, dan santun, memiliki kepekaan lingkungan, dan memiliki kecerdasan merespons.
"Mereka didorong untuk berani, berinisiatif, inovatif, dan kreatif. Keberhasilan pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat," katanya.
Sekretaris Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Widyastuti mengatakan kegiatan pelatihan pengembangan tata kelola pendidikan karakter bertujuan memberi penyegaran tentang konsep dan tata kelola pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
"Kami menginginkan para guru mendapatkan penyegaran tentang konsep dan tata kelola pendidikan berbasis karakter, sebagai fasilitas penguatan pengembangan silabus dan bahan ajar penumbuhan karakter," katanya.
Menurut dia, dalam pelatihan itu para guru diharapkan mengetahui dan memahami teknik-teknik menumbuhkembangkan karakter dan menyusun sistem penilaian dan keberlanjutan pembelajaran karakter.
"Dengan demikian, guru SMK RSBI di DIY diharapkan mampu memberikan inspirasi dan mengembangkan pendidikan karakter yang prospektif dan berkelanjutan," katanya.
Pelatihan yang diselenggarakan Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) UGM bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga DIY itu, berlangsung hingga 22 November 2010. (B015*E013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010