Seoul, (ANTARA News)- Pemerintah baru AS akan memprioritaskan masalah perlucutan senjata nuklir Korea Utara (Korut), kata ketua perunding nuklir Korea Selatan (Korsel), Jumat.
"Masalah nuklir Korut kemungkinan tidak sepenting masalah Jalur Gaza," kata Kim Sook.
"Tetapi masalah nuklir Korut itu akan mendapat tempat yang tinggi dalam daftar prioritas baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sehubungan dengan proliferasi nuklir dan senjata pemusnah massal."
Kim, yang dikutip kantor berita Yonhap, mengatakan Menlu AS Hillary Clinton menegaskan urgensi penanganan masalah nuklir itu dalam acara dengar pendapatnya di Kongres.
Hillary pekan lalu mengatakan pemerintah Barack Obama akan meneruskan satu "usaha yang sangat agresif " terhadap apa yang disebut proliferasi senjata nuklir Korut.
"Tujuan kami adalah mengakhiri program nuklir Korut-- baik program pengolahan kembali plutonium maupun program pengayaan uranium yang berskala tinggi yang diduga keras dilakukan negara itu, walaupun tidak pernah diverfikasi," tambahnya.
Kim mengatakan ia berencana akan bertemu dengan sejawat Jepangnya Akitaka Saiki di Seoul Kamis depan untuk membicarakan strategi masa depan.
Perundingan enam negara yang menyangkut perlucutan senjata nuklir Korut mengalami kemacetan menyangkut bagaimana Pyongyang mengumumkan kegiatan-kegiatan nuklirnya harus diverfikasi. Kelompok perundingan itu terdiri atas dua Korea, Jepang, China, Rusia dan AS.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009