Agustus ini masih dalam musim kemarau, gangguan pola cuaca akhir-akhir ini mengakibatkan hujan di Jambi
Jambi (ANTARA) - Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi menyebutkan
hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di sebagian besar daerah itu dalam satu pekan terakhir disebabkan oleh gangguan pola cuaca.
"Bulan Agustus ini masih dalam periode musim kemarau, gangguan pola cuaca akhir-akhir ini mengakibatkan hujan di wilayah Provinsi Jambi," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun BMKG Sultan Thaha Jambi Annisa Fauziah di Jambi, Jumat.
Dijelaskan Annisa adanya pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Provinsi Jambi, menyebabkan hujan di wilayah Jambi. Serta kondisi kelembaban udara lapisan atas yang cukup tinggi mengakibatkan pembentukan awan hujan.
Baca juga: BMKG Jambi ingatkan potensi cuaca ekstrem 15-19 Agustus
Pada tahun 2021 ini Stasiun BMKG Sultan Thaha Jambi memprediksi periode awal musim hujan di Provinsi Jambi terjadi pada bulan September.
BMKG Jambi mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat di sertai dengan petir dan angin kencang hingga satu pekan ke depan. Dimana hujan deras disertai petir dan angin kencang tersebut terjadi pada sore, malam dan dini hari.
"Selain itu turut diwaspadai dampak yang dapat ditimbulkan, seperti genangan air, banjir, kerusakan atap rumah, pohon tumbang dan kurangnya jarak pandang saat berkendara," kata Annisa Faiziah.
Baca juga: BMKG sebut suhu malam hari di Jambi saat ini lebih dingin
Sementara itu secara umum di perairan timur Jambi ketinggian gelombang dalam kategori tenang hingga rendah. Ketinggian gelombang dalam kisaran 0,1 meter sampai dengan 1,25 meter.
Namun perlu diwaspadai ketika cuaca buruk terjadi di laut. Adanya awan Cumulonimbus dapat mengakibatkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
"Adanya angin kencang secara tiba-tiba ini dapat meningkatkan ketinggian gelombang, sehingga untuk nelayan di himbau berhati-hati ketika melaut dan ada potensi cuaca buruk," kata Annisa Fauziah.
Baca juga: Kegiatan modifikasi cuaca di Sumatera Selatan-Jambi segera berakhir
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021