Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore bertengger di kisaran Rp8.943-Rp8.953 per dolar AS, melemah dibanding sebelumnya Rp8.936-Rp8.946 atau turun tujuh poin, karena aksi jual rupiah masih berlanjut.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pelaku pasar masih melepas rupiah dalam upaya merealisasikan keuntungan.
Meski rupiah masih bergerak turun, ia menilai, untuk naik lagi terlihat masih ada.
Peluang rupiah untuk naik, menurut dia, masih besar karena dolar AS terus melemah terhadap euro dan yen yang merupakan faktor utama memicu mata uang Indonesia naik.
"Kami optimis melemah dolar AS dan membaiknya saham-saham di Wall Street akan memicu rupiah menguat," ucapnya.
Menurut dia, peluang itu juga terlihat dengan makin berkurangnya aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar di pasar uang.
Aksi lepas relatif lebih kecil dari sebelumnya, karena pasar eksternal cenderung negatif, ucapnya.
Menurut dia, koreksi terhadap rupiah yang relatif kecil itu, karena tertahan oleh merosotnya dolar AS di pasar regional sehingga pelaku mengurangi aksi lepas rupiah.
Koreksi terhadap rupiah pada Jumat nanti masih akan terjadi, ujarnya.
Dipasar internal, faktor fundamental ekonomi Indonesia yang makin kuat mendorong rupiah tetap berada dibawah level Rp9.000 per dolar AS.
Padahal pemerintah telah meminta Bank Indonesia (BI) agar rupiah kembali berada pada posisi Rp9.000 per dolar, tuturnya.
(T.H-CS/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010