Yogyakarta (ANTARA News) - Aktivitas erupsi Merapi berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral mulai Kamis pukul 03.34 WIB hingga kini terus menurun, namun masih meluncurkan awan panas berintensitas kecil.
KepalaPVMBGBadan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Surono, Kamis, di Yogyakarta mengatakan pantauan aktivitas gunung Merapi pada Kamis dini hari hingga pagi ini menunjukkan penurunan intensitas erupsi, namun status awas tetap dipertahankan karena masih meluncurkan awan panas dengan intensitas kecil.
"Gunung Merapi hingga Kamis pagi masih meluncurkan awan panas dengan intensitas kecil. Aktivitas ini terekam pada Kamis pukul 03.34 WIB. Meski erupsinya mengalami penurunan intensitas, namun aktivitas gunung ini masih tergolong tinggi dan statusnya tetap awas," katanya.
Ia mengatakan, Gunung Merapi memang masih mengeluarkan awan panas, guguran tercatat terjadi tiga kali, gempa vulkanik terjadi hingga 16 kali, dan tremor masih terus beruntun. Tremor yang terjadi beruntun ini sangat berkorelasi dengan hembusan asap yang tebal dan pekat yang disertai dengan abu vulkanik
Menurut dia, berdasarkan laporan petugas pengamat dari Ketep terlihat asap solfatara berwarna putih keabuan dengan tinggi asap 1.500 meter condong ke barat daya. Pada Kamis pukul 05.45, puncak Gunung Merapi tertutup kabut dan mendung. Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, bahaya awan panas serta lahar masih perlu diwaspadai.
Ia mengimbau kalangan masyarakat untuk tetap berada pada jarak aman dengan Gunung Merapi dan bersabar hingga gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta benar-benar stabil.
"Kami menegaskan lagi yang turun bukan aktivitas vulkanik Merapi, tetapi intensitas letusannya. Ancaman awan panas maupun lahar masih tetap ada sehingga kalangan masyarakat diminta jangan lengah dengan kondisi Merapi yang fluktuatif. Tolong warga sabar menunggu," katanya.
Oleh karena itu, katanya, kalangan warga diimbau untuk tetap berada pada radius aman yang sudah ditentukan pemerintah.
(ANT/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010