Jakarta (ANTARA) - Upaya evakuasi dan penanganan korban banjir di Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, terkendala keterbatasan perahu karet dan tenda darurat menurut pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Kami terkendala di tenda dan perahu karet, juga sembako," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batubara Sa'ban Efendi sebagaimana dikutip dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Batubara, banjir berdampak pada 5.806 rumah yang ditinggali oleh kurang lebih 5.806 keluarga serta 4.778,5 hektare lahan pertanian.

Sa'ban mengatakan bahwa tempat pengungsian yang dilengkapi dengan dapur umum dan posko air bersih sudah tersedia di satu masjid dan satu tenda pengungsian di Desa Sei Mentaram.

Selain itu, ada dua tenda pengungsian berikut dapur umum yang didirikan di Tanjung Mulya serta masing-masing satu tenda pengungsian yang didirikan di Sido Mulyo dan Kwala Sikasim.

BPBD Kabupaten Batu Bara sudah menyalurkan bantuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir dan secara keseluruhan telah mendirikan enam tenda pengungsian di empat lokasi.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Batu Bara bersama BPBD mulai memperbaiki tanggul sungai yang jebol dan menyebabkan banjir di permukiman warga serta menginventarisasi kerusakan yang terjadi akibat banjir.

Hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (16/8) hingga Senin (17/8) di Kabupaten Batu Barat menyebabkan tanggul jebol sehingga air sungai meluap dan membanjiri rumah warga di 31 desa yang tersebar di empat wilayah kecamatan.

Menurut data BPBD pada Kamis (19/8) pukul 17.00 WIB, banjir antara lain melanda wilayah Desa Kwala Sikasim, Sido Mulyo, Perkebunan Sei Balai, Perjuangan, Suka Ramai, Suko Rejo, Bejangkar, Durian, Sei Balai, Perkebunan Sei Bejangkar, Tanah Timbul, Mekar Baru, dan Mekar Mulyo di Kecamatan Sei Balai.

Banjir juga melanda Desa Bangun Sari, Binjai Baru, Perkebunan Petaral, Sei Muka, Karang Baru, Glugur Makmur, Sumber Tani, Mekar Baru, dan Petatal di Kecamatan Datuk Tanah Datar.

Selain itu, banjir meliputi Desa Tanjung Mulya, Sei Mentaram, Pematang Rambai, dan Jati Mulia di Kecamatan Nibung Hangus serta Desa Benteng, Padang Genting, Labuhan Ruku, Pahang, dan Indah di Kecamatan Talawi.

"Memang ada penurunan (genangan) di beberapa desa, tapi ada juga yang mengalami kenaikan. Dengan melihat perkembangan kondisi dari BMKG untuk prakiraan cuaca hujan lebat dan angin kencang, maka kami bersiaga penuh," kata Sa'ban.

Baca juga:
Tujuh desa di Mandailing Natal terendam banjir
BMKG: Waspadai hujan sebabkan banjir dan longsor di Sumatera Utara

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021