Sampit, Kalteng1 (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membagikan 10 ribu kelambu berinsektisida kepada warga di 15 kecamatan yang menjadi daerah endemis penyakit malaria.
"Perlu penanganan yang serius agar penyakit tersebut tidak menyerang masyarakat dan kami akan membagikan sebanyak 10 ribu kelambu berinsektisida, terutama kepada mereka ibu menyusui anak bawah lima tahun (balita) dan ibu hamil," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Timur, Yuendri Irawanto, di Sampit, Rabu.
Ia mengatakan, dari 15 kecamatan di Kotawaringin Timur daerah yang paling terhadap penyebaran penyakit malaria adalah kawasan Hulu tepatnya di wilayah kecamatan pelosok, yakni Kecamatan Antang Kalang, Bukit Santui dan Parenggean.
Menurut Irawanto, sebetulnya tren peningkatan jumlah kasus penderita penyakit malaria cenderung stabil yakni hanya puluhan kasus setiap tahunnya, namun yang dikhawatirkan adalah semua kecamatan sekarang ini sedang endemis malaria.
Dengan status endemis ini mulai sekarang semua pihak harus waspada, katanya, sebab penularan penyakit malaria melalui gigitan nyamuk dan tergolong cepat dan apabila tidak segera dilakukan pencegahan maka akan menjadi wabah.
"Angka Parasit Indeks atau dalam istilah kesehatan disingkat dengan API cukup tinggi yakni 6,7 per mil. Sedangkan Angka Malaria Induk (AMI) 10 per mil, Indeks ini menandakan angka yang cukup tinggi dalam serangan malaria," katanya.
Untuk mengurangi tingginya resiko serangan malaria diperlukan program dengan jangka yang waktu yang panjang, termasuk memberikan pengobatan secara cuma-cuma kepada warga yang positif terserang malaria.
Irawanto mengungkapkan, langkah pencegahan lainnya yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan secara gratis kelambu berinsektisida kepada ibu hamil dan menyusui balita.
Penyebaran penyakit malaria sendiri menyerang manusia melalui gigitan nyamuk anopeles pada malam hari. Jenis malaria ada beberapa macam diantaranya malaria malarie, untuk mengobatinya harus dilakukan cek darah guna mengetahui plasmodium atau parasit penyebab malaria.
"Cara pencegahan lain yakni dengan tidak memberikan sedikit pun ruang pada nyamuk ini untuk berkembang biak, yaitu dengan melakukan pembersihan lingkungan tempat tinggal dengan baik, menjaga kebersihan setiap hari. Jangan biarkan nyamuk berkembang biak di setiap sudut pemukiman," terangnya.
Masyarakat saat ini harus waspada terhadap nyamuk penyebar malaria dewasa, sebab pada musim hujan seperti sekarang ini jentik nyamuk dan telur akan larut dan rusak.
Dengan adanya kepedulian warga dalam menjaga kebersihan lingkungannya sendiri mambuat warga terbebas dari serangan nyamuk malaria, foging fokus, pengobatan gratis akan menjadi sia-sia apabila masyarakat tidak proaktif ikut menjaga kebersihan lungkungan sekitar. (ANT-174/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010