NPI pada triwulan II 2021 tetap baik, sehingga mendukung ketahanan eksternal

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2021 mengalami defisit sebesar 0,4 miliar dolar AS, ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang tetap rendah dan surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut.

“NPI pada triwulan II 2021 tetap baik, sehingga mendukung ketahanan eksternal,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Dengan perkembangan tersebut maka posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2021 mencapai 137,1 miliar dolar AS atau relatif sama dibandingkan posisi pada akhir Maret 2021.

Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2021 tetap rendah meski meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.

Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat defisit sebesar 2,2 miliar dolar AS atau 0,8 persen dari PDB yang meningkat dibandingkan dengan defisit sebesar 1,1 miliar dolar AS atau 0,4 persen dari PDB pada triwulan sebelumnya.

Perkembangan ini dipengaruhi peningkatan surplus neraca barang serta didukung kenaikan ekspor seiring peningkatan permintaan negara mitra dagang utama dan harga komoditas dunia di tengah kenaikan impor sejalan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.

Kemudian, untuk defisit neraca pendapatan primer mengalami peningkatan akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi berupa dividen seiring perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan.

Defisit neraca jasa juga meningkat antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight impor barang.

Untuk transaksi modal dan finansial pada triwulan II-2021 kembali tercatat surplus yang ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio yaitu sebesar 1,9 miliar dolar AS atau 0,7 persen dari PDB.

Capaian ini melanjutkan surplus pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,5 miliar dolar AS atau 2 persen dari PDB.

Surplus tersebut ditopang oleh aliran masuk neto atau net inflows investasi langsung yang meningkat menjadi sebesar 5,3 miliar dolar AS terutama dalam bentuk modal ekuitas sejalan dengan prospek perekonomian domestik yang membaik.

Net inflows investasi portofolio tetap terjaga sebesar 4,4 miliar dolar AS meski sedikit turun dari 4,9 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.

Untuk transaksi investasi lainnya mengalami peningkatan defisit antara lain disebabkan oleh kenaikan pembayaran pinjaman luar negeri yang jatuh tempo.

Bank Indonesia memastikan akan senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian.

Bank Indonesia juga akan terus melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

Baca juga: BI: Neraca Pembayaran RI surplus 4,1 miliar dolar pada triwulan I 2021
Baca juga: BI beli SBN di pasar perdana Rp131,96 triliun per 16 Agustus
Baca juga: Bank Indonesia kembali pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021