Medan (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara mengajak kalangan investor untuk terlibat dalam pembangunan proyek bandar udara atau bandara di daerah itu.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir merencanakan membangun bandara dan siap menjalin kerja sama dengan para investor," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Samosir, Gomgom Naibaho saat dihubungi ANTARA dari Medan, Rabu malam.

Pembangunan bandara tersebut, menurut dia, di antaranya bertujuan meningkatkan arus wisatawan ke Samosir yang mulai tahun 2010 ini dicanangkan sebagai "kabupaten pariwisata" di Sumatera Utara (Sumut).

Keberadaan bandara tersebut kelak dinilai akan berperan besar dalam meningkatkan arus wisatawan ke Samosir yang sebagian wilayahnya mencakup kawasan wisata Danau Toba.

"Danau Toba merupakan terbesar kelima di dunia yang selama ini sudah dikenal di manca negara. Untuk menarik minat wisatawan asing ke Danau Toba perlu didukung dengan sarana bandara bertaraf internasional," tambahnya.

Dia mengakui arus kunjungan wisatawan ke daerah tujuan wisata di Samosir masih belum maksimal karena untuk menjangkau wilayah ini dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumut, melalui perjalanan darat dibutuhkan waktu sekitar lima jam.

Disebutkannya, Pemkab Samosir telah memproyeksikan lahan bandara di tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Simanindo, Onan Runggu dan Harian.

Terkait rencana pembangunan bandara itu, Lanjut Gomgom, Bupati Samosir Mangindar Simbolon beserta pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat hari Jumat (12/11) lalu telah melakukan pembicaraan dengan delegasi perusahaan konsultan Yumaka Business Servise Lagoi-Bintan Resort yang diketuai Juniantus Pardamean.

Dia menambahkan, Pemkab Samosir menganggap pembangunan bandara di wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan panoramanya yang indah tersebut mendesak untuk direalisasikan.

"Keterlibatan investor sangat dibutuhkan dalam mempercepat realisasi pembangunan bandara di Samosir," katanya.

Pihak Pemkab Samosir secara bertahap akan melakukan pendekatan dengan para tokoh masyarakat dan tokoh adat di daerah itu untuk memperlancar proses penyediaan lahan bandara. (ANT-197/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010