Guangzhou (ANTARA News) - Atlet taekwondo Taiwan Yang Shu-chun menangis setelah terkena diskualifikasi pada Asian Games, Rabu, karena dia menggunakan "footguard" yang tidak sah, dan itu memunculkan protes dari ofisial tim.

Dalam aturan disiplin "martial arts" Korea, yang meliputi full kontak pukulan dan tendangan, Yang nyaris mengalahkan atlet Vietnam Thi Hau Vu di kelas 49kg putri, ketika petugas pertandingan menghentikan pertarungan beberapa detik menjelang akhir pertandingan setelah memutuskan bahwa atlet Taiwan itu menggunakan footguard yang mengandung sensor elektronik tambahan yang terletak di bawah tumitnya.

Yang menangis dan menolak meninggalkan arena pertandingan dan bahkan melakukan protes dengan duduk di matras, sedangkan federasi taekwondo dunia sekarang sedang mempertimbangkan apakah akan menjatuhkan sanksi atas atlet semifinalis Olimpiade dan pelatihnya itu.

"Kami sangat marah, atlet telah melakukan persiapan untuk pertandingan ini selama satu setengah tahun dan dia memiliki target medali emas, tapi sekarang dia tidak boleh bertanding," kata pelatihnya Liu Ching-wen.

Sementara itu ofisial Taiwan melakukan protes terhadap keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa pemakaian alat tersebut sebelumnya diperbolehkan selama pertandingan.

"Benda yang dipakai di kaki sudah melewati pemeriksaan sebelum pertandingan dimulai, tapi selama bertanding dan dia unggul 9-0, petugas memutuskan bahwa alas kaki itu tidak sah," kata ofisial tim Taiwan Tang Hui-ting.

"Alas kaki ini dibuat oleh sebuah perusahaan terkenal dan kami menggunakan ini pada kompetisi sebelumnya," tambahnya.

Menyusul konsultasi dengan pabrik alas kaki itu, Sekjen federasi taekwondo dunia Yang Jin Suk mengatakan, sensor bisa membantu atlet "meraih poin lebih mudah,".

Yang mengatakan pemeriksaan sedang berjalan namun diskualifikasi akan tetap diterapkan.

Para atlet harus menggunakan pelindung gigi dan mendapatkan poin lewat serangan badan dan wajah, dan sensor dapat membantu memastikan hasil skor poin.
(A020/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010