Batam (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 30 orang warga negara Singapura berkurban di Batam pada musim haji 2010. "Ada 30 warga Singapura berkurban di Batam yang dikoordinir Dinas Pariwisata dan Budaya," kata Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata Dinas Pariwisata Kota Batam Rudi Panjaitan, Rabu.

Warga Singapura itu tergabung dalam Semarak Qurban Pemkot Batam namun ada juga yang berkurban langsung ke pemukiman yang ada di Batam.

Warga negara jiran yang berkurban bersama Pemkot Batam, dibagi dalam dua kelompok, kata Panjaitan. Sebagian berkurban Rabu di Tanjung Riau, dan sebagian lainnya Kamis di Sei Panas (18/11).

"Ada lima orang yang berkurban hari ini di Tanjung Riau, sisanya besok di Sei Panas," kata Rudi.

Menurut dia, pembagian hari berkurban itu karena Hari Raya Idul Adha di Negeri Singa tidak dijadikan hari libur nasional, sehingga warga Singapura yang bekerja menunda hari kurban agar bisa ke Batam untuk menyaksikan langsung penyembelihan hewan kurban.

"Yang berkurban hari ini adalah pengusaha jadi mereka bisa datang ke Batam," kata Rudi di sela-sela Pesta Sate.

Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Batam mengkoordinasi warga negara asing yang ingin berkurban di Batam agar lebih terkoordinasi.

Acara berkurban dengan warga negara asing itu dirangkai dengan berbagai acara yang menarik seperti tausiah dan pagelaran seni untuk menghibur wisatawan.

"Ini juga dalam rangkaian Visit Batam Year 2010," kata Panjaitan.

Di tempat terpisah, warga Singapura Abdullah mengatakan memilih berkurban di Batam karena lebih semarak.

"Kalau di Singapura, keadaan tidak sesemarak di sini. Selain itu, hakekat berbagi lebih terasa bila berkurban di Batam," kata Abdullah.

Abdullah mengaku hampir tiap tahun berkurban di Batam, bersama keluarga. Selain berkurban, ia juga merayakan kekah dua anaknya di Batam.
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010