Jakarta (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta melalui NU Peduli Bencana menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kebakaran lapak pemulung di Kemang Utara 9 RT09/01 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Beberapa hari yang lalu, kami sudah melakukan survei dan memberikan bantuan tahap pertama berupa sembako, baju, mukena, sarung dan lain-lain," kata KH Samsul Ma'arif melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Ma'arif menyerahkan langsung bantuan yang diawali dengan pembukaan pembacaan Ummul Qur'an Surat Al Fatihah.
Baca juga: Pemkot Jaksel salurkan bantuan bagi korban kebakaran di Mampang
Samsul menuturkan pihaknya menyerahkan bantuan tahap dua berupa beras dan uang tunai untuk membangun kembali atau sebagai tambahan modal kerja para korban kebakaran.
Samsul mengaku tidak mengetahui bantuan yang dibutuhkan korban kebakaran, namun uang tunai memiliki likuiditas tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Baca juga: Dinsos DKI dampingi anak-anak korban kebakaran Mampang
Kiai itu mendoakan agar masyarakat yang mendapatkan musibah tersebut diberikan kesabaran dan ketabahan, serta motivasi agar tetap optimis menjalani kehidupan.
Sementara itu, Camat Mampang Prapatan, Djaharuddin mengucapkan terima kasih kepada PWNU DKI yang telah menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran yang menewaskan tiga orang itu.
Baca juga: Polsek Mampang Prapatan olah TKP kebakaran yang tewaskan tiga orang
Senada, Ketua RT 011 Thukul Mawardi juga menyebutkan bantuan tersebut akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk warga yang terdampak kebakaran.
Sebelumnya, kebakaran diduga akibat korsleting listrik melanda lapak pemulung di kawasan Mampang Prapatan Jakarta Selatan pada Minggu (15/8) sekitar pukul 03.18 WIB.
Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Jakarta Selatan memadamkan api sekitar pukul 04.52 WIB dengan mengerahkan 19 unit kendaraan pemadam kebakaran terdiri dari 13 unit pompa dan enam unit pendukung, serta 95 personel.
Musibah tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia, serta berdampak terhadap 50 kepala keluarga terdiri dari 300 jiwa termasuk 20 orang lanjut usia, lima balita, dan 28 anak sekolah.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021