Boyolali (ANTARA News) - Warga Dusun Jarak, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, melaksanakan kenduri berdoa memohon kepada Tuhan Maha Esa untuk diberikan keselamatan dari bencana letusan Gunung Merapi.

Seratusan warga Dusun Jarak tersebut melaksanakan kenduri, setelah menjalankan shalat Idul Adha, di halaman Mesjid Al Hidayah, di Desa Jrakah, Selo, Boyolali.

Warga yang membawa makanan sebagai sesaji kenduri berupa nasi dan laut pauk dari rumahnya masing-masing dan kemudian dikumpulkan di halaman mesjid dusun setempat.

Mereka berdoa bersama dipimpin salah seorang sesepuh Dusun Jarak, Ahmad Yusuf. Setelah mereka selesai berdoa memohon keselamatan dari bencana, kenduri dimakan bersama-sama.

Menurut Ahmad Yusuf, kenduri dilakukan sangat sederhana, karena warga sedang menjalani pemulihan ekonomi. Warga baru kembali dari pengungsian sehingga, menu makanan yang disajikan untuk kenduri apa adanya.

"Kenduri yang disajikan berupa, nasi, lauknya krupuk, karak, tempe dan tahu goreng. Kondisi warga masih dalam keprihatinan," kata Yusuf.

Sudiyo (60) warga Dusun Jarak menjelaskan, kenduri berdoa meminta keselamatan tersebut sering dilakukan masyarakat setempat. Karena, hal itu sudah tradisi setiap Gunung Merapi sedang mengeluarkan awan panas seperti beberapa waktu lalu.

Warga setempat sebelumnya juga melakukan tumpeng gunungan dengan nasi jagung. Tetapi, tumpeng gunungan nasi jagung biasa dilakukan setelah shalat Magrib.

Kenduri kali ini, kata Sudiyo, dilaksanakan dengan menu yang disajikan oleh warga apa adanya. Karena, warga baru kembali dari tempat pengungsian mereka tidak memiliki apa-apa. Bahkan, ada warga yang tidak memiliki stok beras akibat lama di mengungsian.

Kepala Desa Jrakah, Tumar, warga Desa Jrakah, sebanyak 4.425 jiwa hampir seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing.

Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Boyolali, akibat bencana Merapi hingga Rabu ini, masih tersisa sekitar 7.742 jiwa. Mereka menempati di 12 titik pengungsian.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010