Beirut (ANTARA News/AFP) - Polisi Libanon Selasa mengatakan mereka sedang mengejar seorang gerilyawan kelompok Sunni garis keras Fatah al-Islam yang kabur dari penjara Rumieh yang terkenal di negara itu.

"Dua anggota Fatah al-Islam telah mengupayakan penjebolan penjara di Rumieh pagi ini dan salah satunya berhasil melarikan diri," kata seorang jurubicara polisi pada AFP.

Polisi telah berusaha untuk menangkap tawanan Suriah Munjid al-Fahham di kawasan penjara itu setelah ia yang telah melukai dirinya berupaya untuk melarikan diri, jelas jurubicara tersebut.

Tapi mereka masih memburu gerilyawan kedua, Walid al-Bustani, yang dipercaya telah meninggalkan tempat itu.

Pasukan keamanan telah menutup tempat itu ketika helikopter terbang di atas penjara tersebut, yang terletak sekitar 12Km di timurlaut ibukota Libanon, Beirut, menurut gambar yang disiarkan oleh stasiun televisi setemoat.

Militer Libanon telah memerangi pemberontakan oleh Fatah al-Islam, kelompok gerilyawan garis keras yang diilhami Al Qaida, di sebuah kamp pengungsi Palestina di Libanon utara pada musim panas 2007. Pertempuran itu menewaskan 400 orang, termasuk 168 tentara.

Beberapa pemimpin gerilyawan berhasil melarikan diri pada waktu itu meskipun ada pengepungan 15 pekan oleh militer atas kamp tersebut. Pemerintah telah melancarkan tindakan keras terhadap kelompok-kelompok fundamentalis sebagai akibat dari pertempuran itu.

Fatah al-Islam juga dituduh di belakang dua pemboman bus di sebuah lingkungan permukiman Kristen di timurlaut Beirut yang menyebabkan tiga orang tewas dan hampir 20 orang terluka pada 2007.

Tahun lalu seorang gerilyawan Fatah al-Islam juga berusaha untuk melarikan diri dari penjara Rumieh tapi tertangkap kembali sehari kemudian.

Rumieh pada awalnya dibangun untuk menampung 1.500 tawanan, tapi sekarang ini dijejali dengan lebih dari 4.000 orang -- 65 persen dari penduduk penjara negara itu.
 (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010