Banda Aceh, (ANTARA News) - Pintu masuk kantor Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias, kawasan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, didobrak ratusan korban tsunami asal Kabupaten Aceh Barat yang berunjuk rasa di lembaga tersebut.

Ratusan orang berusaha memasuki kantor BRR NAD-Nias namun upaya tersebut dapat dicegah puluhan aparat kepolisian.

Saat memanasnya aksi unjukrasa, pejabat BRR NAD mempersilahkan enam perwakilan pendemo untuk melakukan pembicaraan terkait dengan tuntutan korban tsunami Aceh Barat, sekitar 300 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh.

Juru bicara BRR NAD-Nias, Juanda Djamal menyatakan pihaknya hanya bisa menampung aspirasi yang disampaikan seorang perwakilan pengunjukrasa yakni Hendra Budian.

BRR NAD-Nias akan mengakhiri tugasnya pada April 2009 setelah empat tahun menanggani proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami 26 Desember 2004.

Ratusan korban tsunami Aceh Barat menuntut BRR membangun kembali tempat tinggal, karena hingga masa tugas lembaga tersebut hampir berakhir namun mereka belum memperoleh rumah bantuan.

Aksi korban tsunami pesisir pantai barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mendapat perhatian warga, terutama mereka yang melintas di depan kantor BRR tersebut.

Warga korban tsunami yang telah berhari-hari di Kota Banda Aceh itu juga menggelar aksiunjukrasa di kantor gubernur dan DPR Aceh.

Sebelumnya, Ketua DPRA Sayed Fuad Zakaria menyatakan pihaknya telah menyurati Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan masalah korban tsunami di yang belum mendapatkan rumah.

"Saya jamin surat ini Kamis (22/1) sudah disampaikan kepada Gubernur Irwandi Yusuf," katanya.

Sekitar 400 orang korban tsunami yang menamakan diri Gerakan Pejuang Rumah Tsunami (GPRS) Aceh Barat, menuntut pembangunan rumah yang dijanjikan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009