"Pertanian selalu jadi penyelamat dalam kondisi apapun yang kita hadapi saat ini, termasuk dalam kondisi pandemi yang masih berlangsung,"
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Riyanto mengapresiasi pertumbuhan positif ekspor pertanian selama periode Januari-Juli 2021 yang mencapai 8,72 persen (yoy) atau sebesar 2,24 miliar dolar AS.
"Pertanian selalu jadi penyelamat dalam kondisi apapun yang kita hadapi saat ini, termasuk dalam kondisi pandemi yang masih berlangsung," ujar Riyanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Riyanto mengatakan pertumbuhan ini terjadi karena kolaborasi apik yang dibangun antara petani, eksportir, dan pemerintah, berjalan dengan sangat baik. Terlebih dalam urusan permodalan usaha yang digenjot melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Juli 2021 turun 0,11 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan ekspor Indonesia pada periode Januari-Juli 2021 yang mengalami pertumbuhan positif, yakni 8,72 persen (yoy). Kenaikan terjadi karena ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah mengalami peningkatan.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2021 mencapai 120,57 miliar dolar AS atau naik 33,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Lebih dari itu, ekspor nonmigas menyumbang 94,35 persen dari total keseluruhan ekspor periode Januari-Juli 2021.
Baca juga: Presiden: Peningkatan ekspor pertanian dorong kesejahteraan petani
Kepala Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan pemerintah terus berupaya mendorong akselerasi ekspor pertanian untuk membantu proses pemulihan ekonomi nasional.
"Seperti yang sudah diungkapkan Pak Menteri Pertanian, peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani. Untuk itu, kami siap menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian kita bisa terus meningkat," katanya.
Baca juga: Geliat pertanian di tengah badai COVID-19
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021