Sejak 2016 status orang utan Kalimantan telah meningkat menjadi "critically endangered" atau satu tingkat di bawah kepunahan menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN)
Palangka Raya (ANTARA) - Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia terus berupaya melestarikan dan merawat keberadaan orang utan (Pongo pygmaeus) melalui Festival Orang Utan.
"BNF akan menyelenggarakan GEMA NATURA, Festival Orang Utan 2021 pada Jumat (20/8) secara daring di Facebook dan Instagram BNF," kata Manajer Komunikasi BNF Indonesia Mohamad Burhanudin di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis.
Dia menambahkan Festival Orang Utan itu digelar juga dalam rangka peringatan World Orang Utan Day (WOD) 2021 yang diperingati setiap 19 Agustus bertema "Restorasi Habitat: Melestarikan Orang Utan, Merawat Peradaban".
Dia mengatakan sejak 2016 status orang utan Kalimantan telah meningkat menjadi "critically endangered" atau satu tingkat di bawah kepunahan menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Kebutuhan ruang untuk pembangunan wilayah perkebunan, pertambangan, permukiman, serta kebakaran hutan, katanya, merupakan tantangan-tantangan dalam konservasi orang utan, terutama terkait habitatnya.
Impitan atas ruang hidup orang utan itu, kata dia, berdampak pada tekanan populasi dan genetik sebagai implikasi dari habitat yang hilang dan terfragmentasi.
"Oleh karena itu diperlukan upaya bersama, terus menerus, dan massif seluruh pihak untuk melakukan restorasi habitat orangutan. Salah satu upaya melibatkan berbagai pihak tersebut seperti dengan festival," katanya.
Dia menambahkan festival yang digelar bertujuan untuk membangun kesadartahuan publik tentang mengenai pentingnya melestarikan orang utan dan habitatnya, juga sekaligus kampanye anti pembunuhan dan perburuan orang utan, khususnya di Kalimantan.
Festival itu sendiri didukung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Forum Orang Utan Kalimantan Tengah (FORKAH), juga mahasiswa "Orangutan Caring Scholarship" (OCS).
Festival Orang Utan itu dijadwalkan dimulai Jumat sore diawali penampilan pembuka berupa penampilan tarian kontemporer akan diiringi karungut yang merupakan seni musik tradisional dayak sebagai pengingat pentingnya menjaga keselarasan alam dan manusia.
Selain itu juga ada temu wicara tentang orang utan, penampilan teater dan musik akustik, yang disiarkan secara langsung melalui media sosial BNF yakni akun Instagram BNF @borneo.nature dan Facebook @BorneoNature.Fdn.
Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Nur Patria Kurniawan berharap pergelaran Festival Orang Utan tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan dan keberlangsungan kehidupan primata tersebut di alam liar.
"Saya berharap semakin banyak masyarakat yang peduli akan pentingnya melestarikan orang utan di Indonesia khususnya di Kalimantan demi terjaganya keseimbangan peradaban," katanya.
Baca juga: Pelajar SLTA Kalteng diberikan pendidikan pelestarian owa-owa
Baca juga: Tiga orang utan di Kotawaringin Timur diselamatkan BKSDA dalam sehari
Baca juga: Tiga ekor orangutan dilepasliarkan di kawasan TNBK Kapuas Hulu
Baca juga: Tiga orang utan betina dipindah ke Pulau Salat Kalteng
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021