"Posko pengungsian permanen yang lengkap dengan fasilitas sanitasi tersebut dibangun sebagai bentuk antisipasi atas peningkatan aktivitas Merapi yang membentuk siklus empat tahunan," kata Bupati Klaten Sunarna, Selasa.
Dia menjelaskan, saat ini pelaksanaan pemberian bantuan telah mencapai proses lelang bagi para kontraktor yang akan membangun barak pengungsian tersebut.
Menurut dia, pembangunan proyek posko pengungsian tersebut akan segera dilakukan segera setelah pelaksanaan lelang proyek.
"Namun pemkab hanya berperan sebagai pihak yang memetakan lokasi pengungsian permanen dan tidak banyak terlibat dalam teknis pembangunannya," kata dia.
Sebelumnya, jelas Sunarna, Pemkab Klaten telah memilih Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, sebagai lokasi pembangunan barak pengungsian. Namun ancaman erupsi yang makin meluas membuat Pemkab harus mengambil langkah untuk memetakan lokasi baru.
"Pemetaan lokasi barak tidak boleh sembarangan karena dana yang dikucurkan sangat besar," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, Pemkab melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten masih mencari lokasi yang strategis untuk membangun barak.
"Sementara ini Kecamatan Karangnongko dan Manisrenggo telah dipertimbangkan sebagai lokasi pembangunan barak," kata Sunarna.
Ia menyatakan belum dapat memastikan waktu pelaksanaan pembangunan barak pengungsian permanen yang akan digunakan untuk menampung ribuan pengungsi yang bertempat tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Merapi tersebut. (*)
(ANT-202/I007/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010