“Dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, kehidupan tidak bisa dilepaskan dengan internet, mulai dari belajar, bekerja, berbelanja dan kegiatan lainnya tidak bisa dilepaskan dari internet,” ujar Jumeri, dalam webinar digital society “Merdeka Belajar di Era Digital” yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Jumeri menambahkan keberadaan teknologi mempermudah manusia dalam melakukan kegiatannya sehari-hari secara efisien dan efektif. Namun teknologi juga bisa diibaratkan dua sisi mata uang yang mana terdapat sisi baik dan sisi buruknya.
“Tergantung pada siapa yang mengaksesnya,” ujar dia.
Pandemi COVID-19, lanjut dia, membuat kehidupan manusia sulit terpisahkan dengan internet. Begitu juga di dunia pendidikan, internet berfungsi menggali berbagai informasi terkait mata pelajaran, mengerjakan tugas, hingga menambah wawasan.
“Saat ini tidak ada alasan untuk tidak menuntut ilmu dan menjadi pribadi yang cerdas, karena berbagai disiplin ilmu telah tersedia di internet,” ucap dia.
Jumeri menambahkan kondisi itu harus didukung dengan keterampilan dan kecakapan digital dari para pengguna. Khususnya para guru dan tenaga kependidikan yang menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ).
“Sebagai guru dan tenaga kependidikan kita harus memiliki kecakapan digital. Penggunaan teknologi tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Untuk itu, itu baik siswa maupun guru harus memiliki keterampilan digital,” kata dia.
Ditjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan mengatakan kecakapan digital merupakan elemen penting dalam mendukung transformasi digital di Tanah Air.
“Kemampuan literasi digital merupakan kemampuan paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini. Untuk mewujudkan masyarakat yang tidak hanya kenal teknologi, tapi juga cermat dalam menggunakannya,” kata Semuel.
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021