Ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia, sehingga merupakan momentum yang tepat untuk terus meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar Indonesia 4.0 Conference & Expo 2021 secara daring pada 18-20 Agustus 2021 guna mendorong daya saing industri nasional melalui transformasi menuju Industri 4.0.

"Ini merupakan sebuah momentum yang dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur dan sektor lainnya di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju industri 4.0," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis, Kamis.

Menperin menuturkan melalui kegiatan yang dimotori oleh Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Kemenperin ingin menginformasi kepada masyarakat mengenai perkembangan implementasi industri 4.0 secara nasional, serta pencapaian dari perjalanan transformasi industri 4.0 di berbagai sektor industri di Tanah Air.

"Ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia, sehingga merupakan momentum yang tepat untuk terus meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa melalui kolaborasi menuju Indonesia 4.0 serta mencapai 'Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh', sekaligus mewujudkan sektor industri manufaktur yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan dan inklusif," katanya.

Menperin mengatakan pemerintah telah menyusun peta jalan Making Indonesia 4.0 dengan salah satu tujuannya merevitalisasi sektor manufaktur nasional melalui pemanfaatan teknologi industri 4.0.

Langkah ini ditargetkan menjadikan produksi industri semakin efisien dan berkualitas sehingga bisa lebih berdaya saing global.

Menurut Menperin, implementasi Making Indonesia 4.0 akan mampu mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil sebesar 1-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar 5 persen menjadi 6-7 perseb pada periode 2021-2030.

Selain itu, ditargetkan akan meningkatkan lapangan kerja dari 20 juta menjadi 30 juta lapangan kerja pada 2030 dan peningkatan kontribusi manufaktur terhadap PDB dari 16 persen menjadi 25 persen pada 2030.

"Making Indonesia 4.0 juga akan mempercepat pencapaian aspirasi Indonesia menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030 dengan mendapatkan kembali 10 persen kontribusi ekspor netto dari PDB, dua kali peningkatan produktivitas terhadap biaya, dan 2 persen pengeluaran reseach and development (R&D) terhadap PDB," imbuhnya.

Gelaran Indonesia 4.0 Conference & Expo 2021 ditujukan menjadi wadah memperkuat jaringan antara pembuat kebijakan, pelaku industri, penyedia teknologi dan akademisi untuk berbagi gagasan dan hasil riset terkait teknologi dan solusi terkini sebagai rumusan untuk mendukung percepatan transformasi industri di Indonesia.

Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi menambahkan percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia merupakan salah satu upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Oleh karenanya, sinergi dan kolaborasi antar pihak dalam ekosistem industri 4.0 (atau SINDI 4.0) di Indonesia yang meliputi pemerintah, pelaku industri/asosiasi, perguruan tinggi/akademisi dan lembaga R&D, technology provider, konsultan, dan pelaku keuangan sangatlah penting demi mempercepat proses transformasi Industri 4.0," kata Doddy.

Hal ini mendapat dukungan penuh dari perusahaan-perusahaan penyedia teknologi yang tergabung dalam kegiatan Indonesia 4.0 Conference & Expo 2021, salah satunya Siemens Indonesia.

"Terutama di masa pandemi Covid-19 ini kami gunakan sebagai momentum untuk melalukan transfer pengetahuan teknologi tentang bagaimana transformasi digital dapat sukses berkontribusi pada masa depan industri manufaktur Indonesia secara berkelanjutan," ujar Head Digital Industries Vertical Sales PT Siemens Indonesia Danu Setyo Nugroho.

Indonesia 4.0 Conference & Expo 2021 yang diselenggarakan Kemenperin dengan menggandeng PT Naganaya Indonesia Internasional dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) dikemas dalam platform inovatif yang dilengkapi dengan tampilan pameran 3D 360˚. Pengunjung dapat memilih avatar, bernavigasi dan mengunjungi booth pameran, serta mempelajari produk dan solusi yang ditampilkan.

"Pengunjung juga dapat menyaksikan podcast menarik dengan pembahasan seputar dunia industri, mengikuti kunjungan virtual ke beberapa pabrik besar, berinteraksi melalui live chat dan video ke 120 lebih booth peserta pameran maupun sesama pengunjung," kata Direktur Utama Naganaya Indonesia Aditya Adiguna.

Baca juga: Kemenperin pacu SDM perempuan kuasai teknologi industri 4.0
Baca juga: RI-Jepang tempa SDM industri otomotif berteknologi 4.0 tanah air
Baca juga: RI-Singapura perkuat kerja sama tingkatkan kualitas SDM Industri 4.0

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021