Yogyakarta (ANTARA News) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Yogyakarta menyediakan 90 genset bagi penampungan pengungsi korban letusan Gunung Merapi di Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng),

"Dari jumlah tersebut sebanyak 32 genset didistribusikan di Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta, 32 genset di Klaten, dan 26 di Magelang," kata Asisten Manager Hukum dan Humas Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Yogyakarta, F.P, Koesno, di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, genset-genset tersebut disiapkan jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik di penampungan pengungsi, hanya ada enam titik pengungsian yang sepenuhnya bergantung pada genset.

"Enam titik pengungsian tersebut antara lain di Hutan Bunder Gunung Kidul dan `Jogja Expo Center` (JEC). Pengelola JEC hanya bersedia menyediakan tempat penampungan tetapi tidak bersedia memberikan pasokan listrik," katanya.

Menurut dia, pihaknya membebaskan biaya operasional genset tersebut selama tanggap darurat Merapi, sebagai gambaran, setiap genset membutuhkan 1 liter solar per 3 kwh.

"Sebenarnya kami hanya mempunyai sekitar 10 unit genset, untuk mencukupi kebutuhan, kami membeli genset baru," katanya.

PLN APJ Yogyakarta juga meminjam genset dari daerah lain sebagai cadanganpersedian jika ada barak yang masih membutuhkan genset tambahan.

"Genset-genset tersebut sangat diperlukan karena pasokan listrik masih belum normal, kami terpaksa beberapa kali memutus jaringan saat hujan abu vulkanik mengguyur," katanya.

Abu vulkanik tersebut, kata dia, karena mengandung logam, merupakan konduktor aliran listrik. "Selain itu, banyak komponen listrik seperti trafo dan isolator yang masih harus dibersihkan dari debu vulkanik," katanya.

Ia mengatakan, genset-genset yang disediakan PLN APJ Yogyakarta selama masa tanggap darurat berdaya 2 kva hingga yang terbesar berdaya 500 kva.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010