layanan terintegrasi ini memungkinkan dosen untuk lebih fleksibel dalam penerapan Tridharma perguruan tinggi dan MBKM
Jakarta (ANTARA) - Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Dr Mohammad Sofwan Effendi mengatakan layanan terintegrasi yang diluncurkan bertujuan untuk memudahkan dosen dalam menerapkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Peluncuran layanan terintegrasi ini memungkinkan dosen untuk lebih fleksibel dalam penerapan Tridharma perguruan tinggi dan MBKM,” katanya dalam peluncuran layanan terintegrasi yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan layanan terintegrasi tersebut diperuntukkan untuk dosen Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK), dan memungkinkan fleksibel dalam pelaksanaan Tridharma di dalam dan di luar perguruan tinggi.
Kemendikbudristek meluncurkan Laman penilaian angka kredit (PAK), Selancar PAK Mobile, SISTER BKD, dan API Portofolio SISTER. Untuk Laman PAK dirancang ulang dan lebih interaktif. Berikutnya yakni Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (SISTER) Beban Kerja Dosen (BKD) yang merupakan aplikasi mobile yang mengintegrasikan konten dengan SK Lektor Kepala dan Guru Besar, sehingga dosen dengan mudah memantau perkembangan usulan jabatan fungsional dari tahapan PAK ke SK secara terintegratif.
Selanjutnya, Selancar PAK Mobile yang merupakan aplikasi mobile dari Laman PAK. Terakhir, API Portofolio SISTER yang menghubungkan aplikasi berbeda dalam platform yang sama maupun yang berbeda.
“Ini merupakan langkah awal dalam manajemen transformasi sumber daya manusia di jenjang pendidikan tinggi,” terang dia.
Layanan terintegrasi tersebut, tambah dia, merupakan upaya Kemendikbudristek dalam menyederhanakan hal-hal yang bersifat administratif.
“Layanan ini diperuntukkan bagi dosen dibawah Kemendikbudristek maupun di luar Kemendikbudristek,” terang dia.
Sekretaris Ditjenristek, Paristiyanti Nurwardani, mengatakan transformasi perguruan tinggi tidak hanya dilakukan melalui kebijakan MBKM, tetapi juga transformasi layanan bagi dosen. Paristiyanti menjelaskan bahwa pihaknya betul-betul menyiapkan layanan tersebut yang terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
“Misalnya untuk aplikasi API sudah terintegrasi antara sistem yang ada di perguruan tinggi dengan PDDikti. Jadi tidak perlu input data satu per satu,” katanya.
Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021