Bengkulu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu mencatat sepanjang tahun 2020-2021 dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun dari 2,7 juta rekening milik masyarakat Bengkulu di berbagai bank mencapai Rp15,3 triliun.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Joni Marsius di Bengkulu, Kamis mengatakan, sebanyak 98,64 persen dari total jumlah DPK itu berasal dari perorangan yang dananya dihimpun dari giro, tabungan dan deposito.
"Total jumlah jumlah rekening perbankan saat ini telah mencapai 2,7 juta rekening, dimana 98,64 persen dari jumlah itu dimiliki perorangan. Saat ini rekening itu menghasilkan DPK sebesar Rp15,3 triliun. Artinya sepanjang pandemi COVID-19 DPK ini masih tumbuh positif," kata Joni.
Data laporan perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2021 yang dirilis BI Perwakilan Bengkulu menyebutkan DPK jenis giro pada triwulan I tahun 2020 tercatat sebanyak Rp2.240 miliar, triwulan II Rp2.428 miliar, triwulan III, Rp2.971 miliar dan triwulan IV sebanyak Rp1.126 miliar.
Kemudian DPK jenis tabungan pada triwulan I 2020 tercatat sebanyak Rp7.495 miliar, triwulan II Rp7.922 miliar, triwulan III Rp8.338 miliar dan pada triwulan IV tercatat sebanyak Rp9.133 miliar.
Lalu DPK jenis deposito pada triwulan I 2020 tercatat sebanyak Rp3.221 miliar, triwulan II Rp3.113 miliar, triwulan III Rp3.297 miliar dan triwulan ke IV tercatat sebanyak Rp3.334 miliar.
Dalam kurun waktu 2020-2021, BI Perwakilan Bengkulu juga mencatat total penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan mencapai Rp31,78 triliun. Angka itu telah mencapai pangsa 68,58 persen dari total perekonomian di Provinsi Bengkulu.
Selain itu, perbankan di Provinsi Bengkulu juga berkontribusi melakukan peredaran uang sebesar Rp10,83 triliun. Sedangkan sistem pembayaran non tunai, perbankan juga memiliki peran yaitu dalam penyelesaian settlement pembayaran baik dari sistem kliring nasional Bank Indonesia maupun real time gross settlement yang berkontribusi masing-masing mencapai Rp1,27 triliun dan Rp23,25 triliun.
"Ditambah lagi jumlah aset perbankan di Provinsi Bengkulu mencapai Rp26,05 triliun. Sehingga sektor jasa keuangan khususnya perbankan ini memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian, khususnya sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi di suatu daerah," kata Joni menegaskan.
Pewarta: Carminanda
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021