Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi COVID-19 ribuan bagi pelajar dan masyarakat yang diselenggarakan terpusat dan dari rumah ke rumah (door to door) di Kabupaten/Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis.
“Belajar dari pengalaman PPKM Jawa-Bali ditambah dengan vaksinasi masif telah berdampak pada turunnya angka kasus positif dan turunnya angka kematian, hal ini memberikan sinyal dan harapan bagi kita bahwa vaksinasi menjadi salah satu kunci utama dalam penanggulangan COVID-19,” ujar Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dalam keterangannya mengenai vaksinasi COVID-19 yang ditinjau langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Madiun, Jawa Timur, Kamis.
Budi merinci untuk di Kabupaten Madiun, vaksinasi COVID-19 dilakukan terhadap 2.500 pelajar. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di SMP Negeri 3 Mejayan.
Sebanyak 2.500 sasaran vaksinasi COVID-19 itu adalah 1.050 pelajar SMP/MTS, 1.300 pelajar SMA/SMK/MAN, serta tiga 150 orang dari Ponpes Pilangkenceng, Pondok Klencong, Ponpes Basyariah,” ujarnya.
Baca juga: Jokowi tinjau pelaksanaan vaksinasi pelajar di Jawa Timur
Kemudian untuk vaksinasi dari rumah ke rumah (door to door) dilakukan terhadap 3.000 warga di Kampung Pesilat, Kelurahan Krajan Kecamatan Kejayan, Kabupaten Madiun. Selain vaksinasi, masyarakat mendapatkan penyaluran bantuan sosial.
“Penelitian tentang efektivitas vaksin door to door membuktikan bahwa terjadi peningkatan partisipasi masyarakat, yakni menjangkau keluarga yang belum memiliki akses atau takut keluar rumah untuk menghindari kerumunan dan penularan COVID-19,” ujarnya.
Sedangkan di Kota Madiun, kata Budi, dilakukan vaksinasi COVID-19 kepada 3.000 orang terdiri atas pelajar di SMPN 4 Kejuron dan di SMAN 3 Kota Madiun. Kemudian vaksinasi di Kota Madiun dilakukan dari rumah ke rumah di tiga titik di Kecamatan Kertoharjo, Kota Madiun.
Vaksinasi dan bansos di 9 Provinsi
Sesuai perintah Presiden Jokowi untuk mempercepat vaksinasi, kata Budi, BIN melaksanakan vaksinasi massal bagi pelajar SMP-SMA dan vaksinasi rumah ke rumah yang diikuti pembagian bansos. Vaksinasi serentak dilakukan di sembilan provinsi episentrum wabah, yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Riau, dan Sumatera Barat dengan total 50 ribu penyuntikan vaksin dan pembagian 50 ribu paket bansos.
Baca juga: BIN gelar vaksinasi lanjutan bagi pelajar di Pulau Dewata
“Vaksinasi serentak hari ini dilayani dokter, vaksinator, dan "mobile lab" yang merupakan kelengkapan Medical Intelligence BIN,” ujarnya.
Mereka yang akan divaksin telah melewati penapisan kesehatan berupa pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, uji usap antigen, cek tensi, dan wawancara riwayat kesehatan.
“BIN sangat menaruh perhatian pada program vaksinasi COVID-19 bagi kalangan pelajar SMP-SMA dan pesantren yang merupakan generasi penerus dan tulang punggung kemajuan bangsa dan negara RI pascapandemi COVID-19,” katanya.
Dia menjelaskan berdasarkan hasil Monitoring Medical Intelligence BIN per 17 Agustus 2021 kasus COVID-19 yang menjangkiti pelajar ditemukan sebanyak 389.000 kasus atau 10 persen dari total kasus terkonfirmasi) secara nasional. Jumlah itu meningkat 139.000 kasus dibanding 18 Juli 2021 yang sebesar 250.000 kasus. Artinya, menurut BIN, terdapat penambahan 4.600 anak positif COVID-19 per hari dalam rentang waktu satu bulan terakhir.
Menurut Budi, anak menjadi salah satu penular (spreader) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus COVID-19 baru di Indonesia.
“Akumulasi kasus positif COVID-19 di Kabupaten Madiun saat ini mencapai 7.835 kasus setara dengan 2,16 persen kasus di Jatim dengan kasus anak atau kurang dari 18 tahun sebanyak 550 kasus,” ujarnya.
Ia mengatakan sebagian besar kasus positif COVID-19 pada anak terdiagnosa positif tanpa gejala dan tidak menjalani isolasi sehingga memicu tingginya penularan di klaster keluarga dan komunitas.
Baca juga: Vaksinasi lanjutan BIN sasar pelajar-warga dari pintu ke pintu
“Oleh karenanya, program vaksinasi ini diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klaster keluarga, dan mengurangi risiko fatal atau kematian jika terinfeksi COVID-19,” ujar Budi seraya menambahkan kunjungan Presiden akan menyemangati petugas BIN untuk terus berjuang membantu tercapainya kekebalan komunitas.
“Dengan demikian ekonomi dapat dibuka, khususnya untuk menyelamatkan UMKM dan kami dapat konsentrasi untuk mengawal pembangunan nasional,” kata Budi menambahkan.
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021