Jakarta (ANTARA News) - Bayangkan satu komputer yang memiliki memori berkecepatan 100.000 kali lebih cepat dari memori komputer saat ini, sekaligus mengonsumsi energi lebih hemat dibandingkan 'hard disk' yang ada sekarang.
Profesor Mathias Klaui dari EPFL tengah mengembangkan memori bernama "Racetrack" yang kemampuannya mumpuni, yaitu memori magnetik "baca-tulis" ultra cepat bervolume tinggi nan stabil.
Merasa terganggu dengan telalu lamanya komputer sewaktu "boot-up", Klaui memikirkan alternatif lain.
Selama ini "hard disk" murah dan bisa menyimpan kuantitas data luar biasa besar, namun kerjanya lamban. Setiap kali komputer "boot-up", terbuang waktu 2-3 menit ketika informasi ditransfer dari hard disk ke RAM (Memori Akses Acak).
Terpangkasnya produktivitas dan konsumsi energi memakan beban mencapai ratusan juta dolar AS per hari.
Seperti halnya kaset video VHS, solusi baru yang ditawarkan ini terdiri dari data-data tersimpan dalam tape magnetik.
Kesamaannya hanya sebatas itu; pada sistem ini tape berbentuk kabel nano dari nikel dan besi yang ukurannya jutaan kali lebih kecil dibandingkan tape biasa.
Dan tidak seperti tape video magnetik, dalam sistem ini tak ada satu yang bergerak secara mekanik.
Bit-bit informasi yang tersimpan di kabel tertekan keluar masuk tape dengan menggunakan arus putaran yang terpolarisasi dan mencapai kecepatan hingga beberapa ratus meter per detik.
Artinya, itu seperti Anda membaca semua data yang terekam kaset VHS hanya dalam waktu kurang dari satu detik.
Agar data itu layak, maka setiap bit informasi harus benar-benar dipisahkan dari sisinya sehingga data itu dapat dipercaya.
Hal itu ditempuh dengan menggunakan dinding domain dan spiral magnetis untuk melukiskan bit-bit yang berdekatan. Untuk mengukur kecepatan maksimum bit-bit yang bisa dipindahkan, Klaui dan para koleganya mengkur spiral-spiral itu dan menyatakan bahwa mekanisme fisika bisa memicu kecepatan akses yang mungkin lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Hasil penelitian ini dipublikasikan online pada 25 Oktober 2010 dalam jurnal Physical Review Letters.
Para ilmuwan dari Pusat Penelitian IBM di Zurich (yang tengah mengembangkan memori "racetrack") membenarkan pentingnya hasil penelitian itu.
Jutaan bahkan miliaran kabel nano yang menempel di satu chip, menyediakan kapasitas luar biasa. Perangkat akan tersedia di pasar setidaknya dalam 5-7 tahun mendatang.
Memori "racetrack' menjanjikan terobosan nyata dalam penyimpanan dan pencarian data.
Komputer yang dilengkapi "racetrack" akan "boot-up" dengan mudah, sementara informasinya bisa mengakses 100 kali lebih cepat dibandingkan hard disk biasa.
Memori ini juga menghambat energi. RAM membutuhkan energi satu per setip detik, sehingga komputer yang tidak terpakai saja mengonsumsi lebih dari 300 MW hanya untuk menjaga data dalam RAM.
Karena memori "racetrack" tidak menghadapi kendala itu, maka konsumsi energinya terpangkas hingga beberpa negawatt.
Sebagai informasi, komputasi dan elektronik saat ini menghabiskan 6 persen listrik seluruh dunia, dan diperkirakan naik sampai 15 persen sampai 2025. (*)
science daily/jafar
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010