... Walaupun mereka tidak seperti kelompok radikal ISIS, tetapi hakekatnya sama, tabiatnya juga hampir sama...

Jakarta (ANTARA) - Ilmuwan dari Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Surakarta, Dr H Amir Mahmud MAg, mengatakan, hakikat kemerdekaan adalah memperkuat daya tangkal masyarakat dalam menghadapi ancaman ideologi bangsa sekaligus meningkatkan kewaspadaan pada paham radikalisme dan kelompok-kelompok radikal.

Ia melihat masalah yang sedang terjadi di Afghanistan dimana kelompok Taliban menggulingkan pemerintah yang sah, menjadi contoh konkrit dari masalah ideologi ini.

Masalah di Afghanistan, kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis, dikhawatirkan dijadikan simbol pergerakan oleh kelompok-kelompok radikal yang ada di Indonesia.

Laki-laki yang pernah mengikuti pelatihan militer di Afghanistan pada 1985-1988 ini yakin hal ini akan mempengaruhi ruang gerak dakwah para aktivis yang mengidolakan Taliban.

“Walaupun mereka tidak seperti kelompok radikal ISIS, tetapi hakekatnya sama, tabiatnya juga hampir sama. Hanya saja ini akan dapat mempengaruhi ruang gerak dakwah aktivis mereka yang menjadikan idolanya pergerakan Islam yang memunculkan kekuatan dan mampu menumbuhkan di satu negara yang hari ini dilakukan Taliban di Afghanistan. Tentunya ini yang sebenarnya tantangan besar bagi bangsa Indonesia hari ini,” kata dia.

Ia mengingatkan agar semua elemen bangsa ini benar-benar serius dalam upaya pencegahan terhadap paham radikalisme dan terorisme di berbagai lini dan di berbagai tempat.

"Pencegahan ini menjadi sesuatu hal yang harus kita tekuni dan kita lakukan secara serius agar generasi muda ini tidak menjadi korban penyebaran paham radikal terorisme," katanya

"Dengan memahami hakikat Kemerdekaan RI ini yang sesungguhnya, maka kita akan menjauhi dari hal-hal yang sifatnya seperti pertikaian antar anak bangsa. Terutama terkait persoalan-persoalan yang misalnya ingin merebut kekuasaan ataupun mengubah ideologi dari suatu negara yang sudah mapan seperti Indonesia dengan ideologi Pancasila,” ujar dia.

Dosen Fakultas Pascasarjana bidang Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam UNU Surakarta ini mengatakan bangsa Indonesia yang baru saja memperingati Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan telah diwarnai berbagai dinamika berupa tantangan, hambatan, dan ancaman yang tidak pernah surut.

Menurut dia, tantangan bangsa saat ini semakin berat dengan maraknya hoaks, adu domba, intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Untuk itu, katanya, sudah saatnya masyarakat Indonesia memahami lebih dalam makna dari Kemerdekaan RI yang sesungguhnya, yakni memiliki daya tangkal menghadapi berbagai ancaman yang ada.

Menurut dia, tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah masalah ideologi, karena apa yang terjadi akhir-akhir ini akarnya bermula dari ideologi yang kemudian berkembang menjadi radikalisme dan terorisme.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021