Indeks BEI turun 0,48 persen atau 18,068 poin menjadi 3.674,311 dan indeks LQ-45 merosot 0,65 persen atau 4,309 poin menjadi 673,386 poin.
Analis valas, Nico Umar di Jakarta, Selasa mengatakan, pelaku pasar masih melepas saham yang dimilikinya, setelah lembaga keuangan AS, JP Stanley Morgan meminta pelaku asing untuk menahan diri bermain di pasar Asia.
Pernyataan itu, menurut Nico Umar sebenarnya tidak ada kaitan dengan melesunya pasar saham di Indonesia. Pelaku pasar saat ini memang tengah melakukan aksi lepas saham untuk mencari untung, ucapnya.
Ia mengatakan, aksi lepas saham itu mengakibatkan indeks merosot jauh dibawah angka 3.700 poin yang sebelumnya diperkirakan akan dapat menyentuh level 3.800 poin.
"Kami optimis aksi lepas itu hanya sementara dan pada saat yang baik akan kembali membeli saham yang mendorong indek menguat lagi, " ucapnya.
Pasar saham, lanjut dia juga tertekan oleh membaiknya dolar AS terhadap euro dan yen, sehingga aksi lepas masih berlanjut.
Namun aksi lepas saham kemungkinan tidak akan lama, karena faktor fundamental ekonomi makro Indonesia masih kuat, katanya.
Saham-saham yang menekan indeks adalah saham Astra Agro Lestari naik Rp700 menjadi Rp25.750, saham United Tractor turun Rp500 menjadi Rp22.300, saham Bank BRI naik Rp350 menjadi Rp12.100.
Selain itu saham BCA turun Rp50 menjadi Rp6.850, saham Bank BNI melemah Rp50 menjadi Rp3.625, saham Bank Mandiri turun Rp50 menjadi Rp7.000.
"Kami memperkirakan indeks pada siang nanti masih bergerak turun, karena pelaku masih ingin melepas sahamnya," katanya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010