"Melalui bencana manusia diingatkan untuk dapat memiliki sikap tawadhu atau rendah hati dan berserah diri kepada Allah SWT," katanya dalam khutbah Idul Adha 1431 H di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa.
Menurut dia, dengan adanya bencana, bukan waktunya bagi manusia memiliki sikap sombong dan merasa semua bisa dipecahkan dengan cara ilmiah. Sebaliknya, manusia harus memiliki sikap rendah hati baik terhadap sesama manusia maupun pada Allah SWT.
Di dalam Al Quran juga telah digambarkan secara jelas oleh Allah SWT, bahwa bencana itu hakikatnya adalah untuk menunjukkan kuasa-Nya. Jika Allah SWT telah berkehendak, maka bisa memberikan azab ringan berupa bencana maupun azab besar ketika kiamat.
"Kita sebagai manusia hendaknya bisa bersabar menghadapi bencana dan bertawakal atau berserah diri pada-Nya," katanya.
Ia mengatakan, dalam momentum Idul Adha, manusia diberikan kesempatan untuk bisa mengambil hikmah, termasuk dalam situasi bencana. Idul Adha hendaknya bisa dijadikan salah satu sarana untuk berbagi dengan sesama manusia.
"Melalui ibadah kurban, kita diajarkan untuk bisa merasakan kebersamaan, menolong sesama manusia yang membutuhkan, menjauhkan dari sikap culas dan sombong, dan mau berbagi dengan saudara kita. Itu merupakan salah satu hal yang dapat meringankan jalan kita ketika menghadap Allah SWT nanti," katanya.
(ANT/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010