Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya telah melayangkan surat panggilan kepada David Kurnia Albert Dorfel alias David NOAH untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan tindak penipuan dan penggelapan senilai Rp1,15 miliar.
"Kami mengundang Saudara D pada tanggal 20 Agustus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Rabu.
Penyidik Polda Metro Jaya sebelumnya telah memanggil LY selaku pelapor pada 12 Agustus 2021 untuk dimintai keterangan dan pada 16 Agustus 2021 penyidik telah memeriksa saksi dari pihak pelapor.
Selanjutnya pihak Kepolisian akan meminta keterangan kepada pihak bank. "Kami berencana undang saksi dari pihak bank," katanya.
Baca juga: David Noah dilaporkan ke Polda Metro terkait dugaan penggelapan
Baca juga: Polda Metro Jaya panggil pihak yang laporkan David Noah
David kemudian menjanjikan akan mengembalikan dana senilai Rp1,15 dalam tempo 3-6 bulan dengan jaminan dua lembar cek tunai.
Namun karena David dianggap melanggar kesepakatan yang dibuat dan tidak mengembalikan dana tersebut, LY akhirnya mengadukan David ke Polda Metro Jaya pada 5 Agustus 2021 dengan nomor laporan LP/B/3761/VII/2021/SPKT Polda Metro Jaya.
Atas laporan tersebut, David Kurnia Albert Dorfel alias David NOAH akhirnya angkat bicara untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menuding dirinya telah melakukan penggelapan uang Rp1,1 miliar yang dia pinjam dari seorang wanita bernama LY.
Melalui jumpa pers daring Jumat malam (13/8), pengacara David NOAH, Hendra PS mengatakan, kliennya meminjam uang dari LY dalam kapasitasnya selaku direktur komunikasi di sebuah perusahaan sehingga peminjaman uang antara David dan LY adalah murni urusan bisnis.
David NOAH lalu menceritakan bahwa setelah meminjam uang dari LY, perusahaannya mengalami beragam kendala yang menyebabkan proyek mereka berkali-kali mundur hingga akhirnya batal karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Klarifikasi David NOAH usai dituding gelapkan uang Rp1,1 miliar
Baca juga: Pengacara sebut tuduhan penggelapan uang pada David NOAH salah alamat
David juga mengaku ditinggalkan oleh teman-temannya sehingga ia menanggung beban utang tersebut sendirian.
"Di tengah jalan satu per satu bubar jalan nih, tapi sudah ada pembayaran-pembayaran pakai dana itu. Jadi saya yang ke mana-mana. Saya harus mengatasi sendiri sebaik mungkin," kata David.
David juga mengatakan dirinya sudah menginformasikan segala kendala yang dialami kepada LY dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, lagi-lagi karena pandemi, David mengaku kesulitan untuk mencari pemasukan.
Meski demikian, David mengaku sudah berusaha untuk membayar setengah dari utang yang dipinjam namun LY menolaknya.
"Dari saya pribadi ya, karena dia teman saya, jadi secara moral saya mau tanggung jawab. Tapi ditolak," ujar David.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021