Jakarta (ANTARA News) - Laporan neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang dikeluarkan Bank Indonesia Nopember ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi yang semakin besar berimplikasi pada peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.
Laporan NPI yang didapat di Jakarta Senin menyebutkan bahwa konsumsi BBM terus meningkat dari 87,7 juta barel pada triwulan II menjadi 92,5 juta barel pada triwulan III 2010.
Berdasarkan sektor penggunanya, peningkatan konsumsi BBM tersebut lebih disebabkan oleh tingginya penggunaan BBM oleh sektor transportasi dan sektor listrik.
Peningkatan konsumsi BBM sektor transportasi juga tercermin pada konsumsi BBM Subsidi hingga September 2010 yang mencapai 28,54 kilo liter atau 79,8 persen dari kuota volume subsidi BBM dalam APBNP 2010 sebesar 36,5 juta kiloliter.
Penambahan jumlah kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, ditengarai memicu kenaikan konsumsi BBM5. Sementara itu, konsumsi sektor listrik yang masih menunjukkan peningkatan diperkirakan sejalan dengan naiknya kebutuhan energi listrik seiring dengan kegiatan produksi di dalam negeri yang meningkat.
BI juga mencatat neraca perdagangan minyak pada triwulan III defisit sekitar 1 miliar dolar AS, menyusut dibandingkan triwulan sebelumnya defisit 1,2 miliar dolar AS.
Mengecilnya defisit neraca perdagangan minyak tersebut lebih dipengaruhi oleh penurunan nilai impor minyak, akibat menurunnya harga dan volume impor produk minyak.
Sementara, nilai ekspor minyak selama periode laporan tercatat sebesar 3,5 miliar dolar AS, lebih rendah dari triwulan sebelumnya 3,7 miliar dolar AS.
Penurunan nilai ekspor tersebut terutama akibat harga minyak yang menurun dibanding triwulan sebelumnya.
Sedangkan volume ekspor minyak meningkat ditengah turunnya produksi dari sebelumnya 0,965 juta barel per hari (bpd) menjadi 0,950 juta bpd, yang diakibatkan adanya pelepasan stok minyak pemerintah.
Sementara itu, impor minyak dalam kurun triwulan III mencapai 4,6 miliar dolar AS dengan komposisi minyak mentah sekitar 19,5 juta barel senilai 1,4 miliar dolar AS dan produk minyak sebesar 38,5 juta barel setara 3,2 miliar dolar AS. Nilai impor tersebut lebih rendah dibanding periode sebelumnya 4,9 miliar.
Dari sisi permintaan dan penawaran di pasar global, perbaikan ekonomi global yang tetap berjalan namun tidak terlalu cepat menyebabkan harga minyak di pasar internasional bergerak dengan kecenderungan yang menurun.
Dalam perkembangannya, permintaan minyak dunia pada triwulan III menunjukkan peningkatan. Namun demikian, kenaikan permintaan tersebut mampu diimbangi oleh peningkatan pasokan minyak dunia.
(D012/B012/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010