Mangupura (ANTARA News) - I Nyoman Nuada (45), mengaku nekad membunuh ibu tirinya, Ni Ketut Orti (60), warga Banjar Pemebetan, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, karena dendam lama.
"Selama ini, ibu tiri saya tidak pernah memperhatikan kebutuhan keluarga saya," kata Nuada ketika ditemui di Mapolres Badung, Bali, Senin.
Ni Ketut Orti ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka tusukan dan luka lebam akibat kekerasan benda tumpul di warung yang selama ini dipakai untuk berjualan aneka kebutuhan kelontong.
Menurut Nuda, sejak menikah dengan Made Santra (70), ayah kandung Nuda, hampir semua perekonomian keluarga tersebut dikendalikan oleh korban.
Menurut penuturan pelaku yang seorang pegawai negeri sipil (PNS) sebagai petugas navigasai mercusuar itu, saat keluarganya ditimpa musibah, yakni istrinya sakit kanker dan anak perempuan pertamanya meninggal, korban tidak peduli.
Ia juga mengaku bahwa korban tidak mau memberi hasil sewa kos-kosan kepada dirinya. "Saya juga emosi saat dia membeli mobil justru diberikan kepada menantunya," ucapnya.
"Setiap hari saya bersembahyang di Mrajan Pura memohon agar diberi kemudahan membunuh ibu tiri saya," katanya.
Sampai akhirnya tersangka yang mengaku tidak tidur setelah menenggak arak, minuman beralkohol khas Bali, langsung mendatangi korban saat tertidur lelap.
Dengan beberapa kali pukulan kayu yang diyakininya bertuah ke arah kepala korban, tersangka terus menganiaya ibu tirinya itu dengan tusukan pisau sebanyak 28 kali.
Kapolres Badung AKBP Dwi Suseno mengatakan, tersangka dijerat pasal 340 KUHP Tentang pembunuhan berencana.
"Tersangka dan barang bukti sudah kami amankan, motif pembunuhan itu karena tersangka menaruh dendam dengan ibu tirinya yang dinilai tidak pernah memperhatikan keluarganya," kata Kapolres didampingi Kasatreskrim AKP I Ketut Soma Adnyana.
(ANT-166/M026/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010