Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin siang turun 24 poin, karena pelaku makin aktif melepas rupiah.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp8.946-Rp8.956 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.922-Rp8.932.
Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Senin mengatakan, tekanan negatif terhadap rupiah makin besar sehingga mata uang Indonesia terus terpuruk.
Penurunan rupiah sebesar 24 poin merupakan yang terbesar dalam tiga bulan terakhir ini, katanya.
Menurut Irfan, rupiah kemungkinan akan terus merosot, karena faktor negatif makin meningkat, sekalipun euro menguat terhadap dolar yang sejak pekan lalu mengalami tekanan pasar.
Rupiah, lanjut dia juga tertekan oleh melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), akibat merosotnya saham-saham di Wall Street.
Pelaku pasar asing melepas saham di Wall Street, karena khawatir akan pertumbuhan ekonomi di China yang melambat dan kenaikan suku bunga China untuk menarik investor asing, katanya.
Meski demikian, menurut Irfan pasar uang maupun pasar saham akan masih diminati pelaku asing, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar AS masih tetap tinggi.
Pelaku asing juga berkeinginan untuk bermain lagi di pasar domestik, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik, karena itu untuk saat ini mereka diperkirakan masih berada di pasar, ucapnya.
Jadi, lanjut dia rupiah masih berpeluang untuk naik lagi asalkan muncul faktor positif yang kuat muncul di pasar.
(CS/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010