Program Vaksinasi Merdeka mencapai target vaksinasi di Jakarta dengan persentase lebih dari 99 persen warga Ibu Kota telah disuntik vaksin.
"Target selama 17 hari akan kita berikan hadiah kemerdekaan negara ini, Jakarta ini bisa mendekati 100 persen," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu.
Meski demikian, Yusri mengatakan angka vaksinasi di Jakarta belum mencapai 100 persen karena ada warga yang tidak bisa divaksinasi dengan alasan khusus.
"Kalau kita persentase sekitar 99 persen lebih. Kenapa saya katakan 99 persen? Karena memang ada warga Jakarta yang KTP Jakarta tapi tinggalnya di luar negeri," katanya.
Kemudian ada warga Jakarta yang tinggal di luar Jakarta dan ada warga Jakarta yang belum bisa divaksinasi karena kesehatan. "Ini yang tidak bisa pencapaian sampai 100 persen," katanya.
Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan kekebalan kelompok 100 persen di Ibu Kota.
Vaksinasi Merdeka yang diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berlangsung pada 1-17 Agustus 2021 dalam rangka menyambut HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Baca juga: RW tanpa gerai vaksinasi bisa ajukan permintaan ke Polda Metro
Baca juga: Polda Metro Jaya akan lakukan vaksinasi "door-to-door"
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 200.060 dosis vaksin merek Moderna kepada masyarakat umum yang tersedia di 36 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Ibu Kota.
Vaksin COVID-19 Moderna diberikan untuk masyarakat yang tidak dapat menggunakan vaksin Astra Zeneca dan Sinovac.
Sebanyak 200.060 dosis vaksin itu mencakup dua dosis yang diberikan untuk 100.030 orang masyarakat umum/non tenaga kesehatan dengan interval pemberian vaksin selama 28 hari.
"Target selama 17 hari akan kita berikan hadiah kemerdekaan negara ini, Jakarta ini bisa mendekati 100 persen," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu.
Meski demikian, Yusri mengatakan angka vaksinasi di Jakarta belum mencapai 100 persen karena ada warga yang tidak bisa divaksinasi dengan alasan khusus.
"Kalau kita persentase sekitar 99 persen lebih. Kenapa saya katakan 99 persen? Karena memang ada warga Jakarta yang KTP Jakarta tapi tinggalnya di luar negeri," katanya.
Kemudian ada warga Jakarta yang tinggal di luar Jakarta dan ada warga Jakarta yang belum bisa divaksinasi karena kesehatan. "Ini yang tidak bisa pencapaian sampai 100 persen," katanya.
Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan kekebalan kelompok 100 persen di Ibu Kota.
Vaksinasi Merdeka yang diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berlangsung pada 1-17 Agustus 2021 dalam rangka menyambut HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Baca juga: RW tanpa gerai vaksinasi bisa ajukan permintaan ke Polda Metro
Baca juga: Polda Metro Jaya akan lakukan vaksinasi "door-to-door"
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 200.060 dosis vaksin merek Moderna kepada masyarakat umum yang tersedia di 36 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Ibu Kota.
Vaksin COVID-19 Moderna diberikan untuk masyarakat yang tidak dapat menggunakan vaksin Astra Zeneca dan Sinovac.
Sebanyak 200.060 dosis vaksin itu mencakup dua dosis yang diberikan untuk 100.030 orang masyarakat umum/non tenaga kesehatan dengan interval pemberian vaksin selama 28 hari.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021