Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan hasil survey tahunan bertajuk The Best Cities for Business yang dilakukan Grup SWA dibantu Business Digest, Bandung, Jawa Barat termasuk salah satu dari 20 kota terbaik untuk berbisnis dari pandangan pengusaha.
Salah satu bukti nyata dari kenyamanan iklim usaha di Bandung terlihat pula pada bisnis properti yaitu apartemen di Bandung dan sekitarnya yang semakin marak belakangan ini, kata siaran pers PT Binakarya Propertindo Group yang diterima ANTARA News, Senin.
Sampai sekitar enam tahun lalu, Bandung hanya memiliki apartemen kelas atas. Namun, dalam dua tahun terakhir, apartemen kelas bawah-menengah juga bertebaran.
Perkembangan yang pesat ini juga didorong mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat bahwa akibat upaya manusia memenuhi kebutuhan tempat tinggal,telah terjadi penurunan kualitas lingkungan dan pemanasan global.
Salah satu dampak yang dirasakan oleh masyarakat Bandung, kini suhu rata-rata kota Bandung lebih panas lima derajat dibandingkan 25 tahun silam.
Sejumlah pengembang menangkap kondisi ini dengan berkonsentrasi merancang sentra hunian yang sangat ramah lingkungan.
Sebagai contoh, salah satu apartemen menengah di kawasan Jl A Yani yaitu Gateway Apartment yang sejak awal berkomitmen membangun taman di atap gedung (roof garden).
Apartemen menengah hasil kerjasama dua pengembang kawakan yaitu Istana Group dengan Binakarya Propertindo Group ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,8 hektare dan dipasarkan mulai dari Rp 130 juta an hingga Rp 300 juta an.
Keunggulan Gateway yang dijual oleh pengembangnya adalah lokasi di tengah kota, akses masuk yang luas, dan pangsa pasar sewa yang jelas.
Gateway memang terbilang strategis, karena berada tak jauh dari lima universitas, seperti Institut Manajemen Telkom,Itenas dan dua pusat perbelanjaan.
?Melihat dari lokasinya yang premium, kami memprediksi nilai investasi lokasi ini bisa melesat cepat.Selain itu, kalau di masa yang akan datang pembeli berminat menyewakan unitnya,pangsa pasar Gateway jelas, karena lokasinya dekat dengan kampus dan pusat pemerintahan yaitu Gedung Sate? ujar Endang Susilomurti, Head of Corporate Communication Binakarya Propertindo Group.
Apartemen menengah lainnya yang juga dibandrol dengan harga sekelas Gateway rata-rata berlokasi di pinggiran Kota Bandung antara lain Buah Batu, Cimahi, dan Jatinangor.
`Harga properti di daerah pinggiran Bandung, terutama di belahan Timur dan Selatan, juga sudah mulai membubung. Sekadar ilustrasi, harga jual rumah tipe 45 di sebuah kompleks perumahan kelas menengah di kawasan Bandung Timur, saat ini terentang antara Rp 450 juta hingga Rp 500 juta per unit.
Harga landed house yang semakin mahal menjadi alasan para pengembang apartemen kelas menengah optimistis. Sebanyak 15% penduduk Bandung (sekitar 225.000 orang) termasuk golongan masyarakat menengah.
Apabila diasumsikan, separuh dari masyarakat kelas menengah itu masih mencari landed house, berarti potensi pembeli apartemen mencapai 112.500 orang.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010