Penambahan kasus baru lebih tinggi dibandingkan pasien sembuh 8.967 orang
Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat kasus COVID-19 terhitung sejak 1 Agustus hingga 17 Agustus 2021 mengalami kenaikan 9.144 orang, sehingga kumulatif kasus orang terpapar virus corona itu menjadi 42.518 jiwa.
"Penambahan kasus baru ini lebih tinggi dibandingkan pasien sembuh 8.967 orang dan meninggal 362 jiwa," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan berdasarkan data terbaru penambahan kasus harian, tercatat 337 orang terpapar COVID-19 tersebar di Kota Pangkalpinang 105, Kabupaten Bangka 58, Bangka Tengah 32, Bangka Barat 50, Bangka Selatan 28, Belitung 38 dan Belitung Timur 26 orang.
"Dengan adanya penambahan kasus baru ini, maka secara nasional menempatkan Babel berada di urutan ke-21 penambahan harian kasus COVID-19 dengan kumulatif kasus 42.518 orang," katanya.
Ia mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-76, menjadi tonggak sekaligus monumen sejarah Indonesia sebagai negara dan bangsa.
Baca juga: Gubernur Babel kumpulkan Satgas COVID-19 amankan PPKM level 4
Baca juga: Gubernur: Perusahaan penyedia oksigen "lembur" pasok kebutuhan RS
"Mudah-mudahan HUT RI tahun ini, kita peringati dan rayakan masih dalam suasana dan situasi pandemi COVID-19 ini mampu menyemangati kita semua untuk selalu kompak dalam kebersamaan, solid dalam keprihatinan, sehingga menjadi modal kuat bagi kita untuk bangkit dari keterpurukan dan ketidakmerdekaan akibat pandemi yang melanda," katanya.
Menurut dia kesiapsiagaan daerah terutama dalam melakukan tracing, testing, dan treatment yang agresif dan masif dalam merespon kasus COVID-19 merupakan kunci untuk mengendalikan kasus.
"Kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan bahkan lebih rendah dari kasus baru menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing dengan penyelidikan epidemiologi yang lebih serius untuk mengidentifikasi klaster-klaster penularan," katanya.
Ia menambahkan penyediaan fasilitas isolasi terpadu dan kualitas pelayanan kesehatan agar kesembuhan dapat ditingkatkan dan kematian dapat dicegah serta diminimalisasi.
"Saat ini penularan COVID-19 yang masif dan tingginya kasus kematian akibat COVID-19 ini, karena meningkatnya mobilitas dan kegiatan berkerumun masyarakat di tempat-tempat keramaian dan fasilitas publik, lantaran melalaikan dan mengabaikan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Lanal Babel datangkan KRI Semarang bantu oksigen pasien COVID-19
Baca juga: Babel butuh 3.500 alat tes antigen perhari
Pewarta: Aprionis
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021