Pembatasan mobilitas membuat kita menjadi lebih adaptif dalam menghadapi dinamika zamanJakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan pandemi COVID-19 tanpa disadari telah membawa Indonesia ke masa depan dengan lebih cepat.
"Pembatasan mobilitas membuat kita menjadi lebih adaptif dalam menghadapi dinamika zaman," ujar Suryo dalam acara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) IT Summit 2021 secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, disrupsi teknologi akibat pandemi memberi dampak yang luar biasa pada perkembangan kemampuan dan kecerdasan sistem atau artificial intelligent, untuk dapat menafsirkan data dan informasi secara benar, tepat, adaptif, dan fleksibel.
Kecerdasan buatan tersebut pun dapat memberikan arah, panduan, prioritas, hingga mitigasi risiko pada saat DJP melakukan pekerjaan.
Di sisi lain, Suryo mengungkapkan gaya hidup di tengah COVID-19 terus mengarah kepada digitalisasi dengan mengutamakan transaksi nontunai.
Hal tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi DJP dalam upaya mengumpulkan penerimaan pajak, karena celah kecurangan atau fraud baru kemungkinan akan muncul.
"Oleh karena itu apabila DJP tidak adaptif terhadap perubahan teknologi tersebut, akan memungkinkan terjadinya kehilangan potensi pajak yang berujung kurangnya penerimaan pajak untuk negara," ucap Suryo.
Untuk menjawab tantangan tersebut, ia mengatakan penggalian potensi pajak akan terus dilakukan berbasis digital data mining.
Dengan demikian, upaya tersebut membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan sistem yang berkualitas, mengingat proses penggalian datanya membutuhkan kompetensi yang sangat rumit, seperti misalinya artificial intelligent, teknik statistika, matematika, pembelajaran mesin, dan sebagainya.
Baca juga: Peringati Hari Pajak, DJP luncurkan buku reformasi perpajakan
Baca juga: DJP rombak organisasi instansi vertikal dorong penerimaan
Baca juga: Survei DJP: 95 persen responden sebut insentif pajak bermanfaat
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021