Jakarta (ANTARA) - Muhammad Fadli Imammuddin menyatakan kesiapannya untuk memberikan yang terbaik pada cabang olahraga para-balap sepeda Paralimpiade Tokyo 2020.
Fadli menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang akan bersaing di lintasan para balap sepeda dalam pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet difabel tersebut.
Sesuai jadwal Fadli akan memulai perjuangannya di IZU Velodrome, Tokyo, 27 Agustus. Pria kelahiran Bogor, Jawa Barat itu akan tampil di dua nomor yakni, 1000 M Time Trial C4-5 Putra dan 4000 M Individual Pursuit C4 Putra.
"Yang jelas setelah melewati hampir satu tahun di pelatnas, banyak hal yang sudah dilakukan, program latihan, try-out dan semua kegiatan demi balap sepeda," kata Fadli dalam rilis NPC Indonesia, Selasa.
"Saya berharap bisa memaksimalkan apa yang telah saya dapatkan dan tidak terkendala sedikit apa pun baik dari saya sebagai atlet maupun sepedanya. Semoga di Tokyo nanti saya bisa mencapai hasil yang maksimal," Fadli menambahkan.
Baca juga: Fadli Imammuddin sebut HUT ke-76 RI momen generasi muda berkompetisi
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Jaenal harumkan bangsa dari kursi roda
Mantan pebalap sepeda motor nasional itu menyadari betul persaingan di Paralimpiade Tokyo 2020 akan sangat berbeda dengan Asian Para Games 2018.
Kualitas antara atlet para balap sepeda Asia dan Eropa cukup besar. Namun, dengan persiapan yang sudah dijalani, Fadli optimistis bisa bersaing dan memberi hasil terbaik.
Fadli mengatakan bahwa tampil di Paralimpiade 2020 menjadi momen yang ia nantikan sejak pertama kali mengikuti pelatnas pada Oktober 2020.
Pria kelahiran 25 Juli 1984 itu berharap dapat mengontrol emosi dan mengubahnya menjadi energi positif.
"Perasaannya sangat senang karena kesempatan tampil di Paralimpiade merupakan momen yang saya tunggu sejak masuk pelatnas pada bulan Oktober tahun lalu," katanya.
"Adrenalin yang jelas semakin meningkat ketika mendekati perlombaan dan bagaimana caranya saya berusaha agar perasaan gugup diubah menjadi adrenalin semangat sehingga menjadi hal yang positif untuk bertanding nanti," ungkap Fadli.
Baca juga: Kampung Atlet kembali dibuka sepekan jelang Paralimpiade Tokyo
Baca juga: David Jacobs: Terus berkarya cara maknai HUT ke-76 Republik Indonesia
Fadli menjadi contoh nyata bagaimana seseorang dengan tekad yang kuat bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadikan kekurangan sebagai modal untuk berprestasi.
Ia mengalami peristiwa memilukan pada tahun 2015, yang membuatnya harus kehilangan salah satu kaki ketika mengalami kecelakaan berat saat berlaga di ajang balap motor super sport 600 CC Asia Road Racing Championship di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.
Meski itu berat, namun perlahan Fadli berhasil bangkit dan kembali berprestasi di jalur yang berbeda.
Bahkan dengan sederet prestasi yang sudah ditorehkannya di lintasan balap sepeda, kebangkitan Fadli terbilang cepat.
Salah satu yang membanggakan adalah ketika dia berhasil mempersembahkan satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu di Asian Para Games 2018 Jakarta.
Fadli berharap doa dan dukungan dari segenap rakyat Indonesia akan menjadi motivasi lebih untuk bisa tampil dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya di Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Pagi ini, atlet dari tiga cabang bertolak ke Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Mimpi Paralimpiade atlet Afghanistan musnah terjebak di Kabul
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021